REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Harga saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Tbk, semakin bersinar. Yakni, dengan kode saham BJBR mencapai level Rp1.705 per lembar saham pada penutupan 8 September 2016.
Menurut Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan, capaian harga saham Bank BJB ini melesat hingga 125,8 persen bila dibandingkan dengan akhir tahun 2015 atau year to date. Sementara bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu pada 8 September 2015, harga saham BJBR telah naik 141,8 persen (year on year).
Lalu pada periode satu bulan terakhir (month on month), pada penutupan harga saham tanggal 8 Agustus 2016 dibandingkan harga saham pada tanggal 8 September 2016, harga saham BJBR naik 1,5 persen dari harga Rp1.675 menjadi Rp1.705 per lembar saham.
Ahmad Irfan mengatakan, kenaikan harga saham kali ini secara persentase tahunan (year on year) dan dari akhir tahun hingga saat ini (year to date) merupakan kenaikan yang tertinggi bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Kinerja Bank BJB yang terus tumbuh positif dan proyeksinya ke depan mempengaruhi harga saham Bank BJB," ujar Ahmad Irfan di MCU PON Bandung, Rabu (21/9).
Penyaluran kredit Bank BJB, kata dia, pada triwulan ke-2 tahun 2016 mencapai Rp 60,1 triliun atau tumbuh sebesar 15,2 persen year on year dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp 905 miliar atau tumbuh 56.3 persen year on year.
Dengan naiknya harga saham perseroan, kata Ahmad Irfan, Bank BJB senantiasa menyikapi secara positif kenaikan harga saham Bank BJB di Bursa Efek Indonesia dan terus berupaya menjaga kepercayaan investor terhadap kinerja harga saham tersebut.
Ahmad Irfan menilai, kenaikan harga saham BJBR saat ini merupakan bentuk apresiasi terhadap perkembangan kinerja Bank BJB dan proyeksi kinerja ke depan di mana secara kapitalisasi pasar Bank BJB saat ini mencapai Rp 16,2 triliun.