REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) mengingatkan pentingnya subsidi energi baru dan terbarukan (EBT) guna meningkatkan rasio elektifikasi serta menjamin pasokan listrik jangka panjang dari pihak swasta.
"Soal subsidi ini EBT sebuah keniscayaan untuk menjamin keberlangsungan investasi swasta di EBT," kata Sekretaris Jenderal APLSI Priamanaya Djan kepada pers di Jakarta, Kamis (15/9).
Menurut dia, subsidi EBT mampu menarik investor apalagi investasi swasta di EBT memang harus menarik dari sisi bisnis sehingga pihak perusahaan swasta juga mau menanam modal. Apalagi, ujar Priya, pemerintah kerap tidak punya kemampuan secara sendirian untuk mengembangkan EBT sehingga swasta juga perlu lebih banyak dilibatkan.
Untuk itu, ia juga menginginkan agar antara kepentingan investasi swasta dan subsidi EBT juga tidak perlu dibenturkan. "Sebab investasi ini tujuannya untuk menjaga keberlanjutan ketersediaan listrik bagi masyarakat dan menjangkau wilayah-wilayah yang belum terelektrifikasi," ucapnya.
Dalam RAPBN 2017, pemerintah menyiapkan subsidi Rp 1,3 triliun untuk EBT. Dana tersebut dianggarkan untuk menutup selisih antara harga listrik dari EBT dengan biaya pokok produksi (BPP) listrik PLN.