Kamis 15 Sep 2016 10:09 WIB

Donald Trump Bikin Pamor Makanan Halal di Amerika Serikat Naik

makanan halal
Foto: republika.co.id
makanan halal

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Terkadang tren kuliner bergerak sinkron dengan situasi politik sebuah negara. Contoh nyatanya adalah ketika Amerika Serikat terlibat perang dengan Jerman, sauerkraut (makanan Jerman dari kubis yang diiris halus dan difermentasi, red) berganti nama menjadi liberty cabbage. Begitu juga ketika AS berseteru dengan Prancis, penganan kentang goreng mendapat julukan baru yakni freedom fries (kentang goreng kebebasan).  

Kini, kondisi serupa juga terjadi di musim kampanye pemilihan presiden (Pilpres) AS. Isi kampanye Donald Trump, kandidat capres dari Partai Republik, yang kerap memojokkan umat Islam justru membuat pamor makanan halal di Negeri Paman Sam tersebut semakin meningkat.

Shahed Amanullah, salah satu Muslim di AS, mengatakan bahwa pada 1998 ia hanya bisa menemukan sekitar 200 tempat yang menyajikan makanan halal di AS. Hari ini, ia bisa menemukan 7.600 restoran dan kedai makanan halal di seluruh penjuru Amerika Serikat.

"Makanan adalah media besar untuk berbagi budaya," kata Amanullah seperti dilansir Bloomberg, Rabu (14/9).

Diakui banyak pihak telah terjadi perubahan besar dalam budaya kuliner di Amerika Serikat. Jika dahulu, pasar kuliner AS mendapat serbuan dari masakan Italia. Kini, serbuan tersebut datang dari industri makanan halal. Di setiap rantai makanan AS, produk halal sudah menempati bagian kecil dengan perkembangan yang pesat.

Perusahaan riset Nielsen memperkirakan penjualan produk makanan halal pada toko-toko kelontong dan outlet makanan yang ada di AS mencapai 1,9 miliar dolar AS dalam 12 bulan terakhir. Angka tersebut naik 15 persen dari pencapaian tahun 2012.

Menurut Dewan Pangan dan Makanan Halal AS, secara keseluruhan, dari restoran hingga supermarket, penjualan produk halal pada 2016 diproyeksikan akan tembus angka 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp 260 triliun (dengan kurs rupiah Rp 13.000). Angka tersebut naik sepertiga sejak 2010.

Salah satu industri pelopor makanan halal di AS, Whole Foods Market Inc., menuturkan, peringkat halal menjadi kategori yang paling cepat berkembang dalam industri kuliner di AS, dengan pertumbuhan penjualan mencapai dua digit sejak lima tahun terakhir.

Whole Foods sudah mulai mengkampanyekan produk makanan halal ke konsumen AS sejak Ramadhan 2011 silam. Langkah yang diambil Whole Foods sempat menuai kritikan. Namun, menurut koordinator penjualan eceran global untuk Whole Foods Rick Findlay, kritikan tersebut tidak membuat perusahaan goyah.

"Orang-orang kini melihat Whole Foods sebagai tren setter," kata Rick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement