Rabu 14 Sep 2016 22:39 WIB

Luhut Genjot Industri Perikanan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Angga Indrawan
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu prioritas Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan pada 2017 mendatang adalah menggenjot industri perikanan. Ia menilai potensi laut sangat besar namun belum bisa dieksekusi secara baik karena industri perikanan masih lemah.

Luhut memasang target pada tahun mendatang industri perikanan bisa meraup pendapatan sebesar Rp 450 triliun. Ia mengatakan salah satu langkahnya adalah menghidupkan kembali beberapa pabrik ikan di empat daerah.

"Saat ini kita punya pabrik di Seram, Ambon, Merauke dan Pati. Produksinya cuma 9 persen dari kapasitasnya. Mereka semua kekurangan ikan, padahal potensinya besar," ujar Luhut di Gedung Parlemen, Rabu (14/9).

Luhut mengatakan salah satu tidak efektifnya produksi ikan di Indonesia saat ini adalah tangkapan yang tidak seragam. Luhut menjelaskan, dalam sekali tangkapan di wilayah 12 kilometer lepas pantai memang sangat tinggi. Namun, tangkapan bervariasi sehingga para nelayan perlu memilah lagi.

"Sekali tangkap bisa 20 macam. Pemisahan ini kan jadi pekerjaan sendiri lagi ya, Saya menilai, ini harus ada penambahan kualitas dan itu bisa didapat di ZEE," ujar Luhut.

Untuk meningkatkan hal tersebut Luhut mengatakan pemerintah sedang melakukan pengadaan untuk kapal kapal besar bagi para nelayan. Kapal tersebut bisa menembus hingga laut dalam sehingga para nelayan bisa mendapatkan tangkapan yang jauh lebih berkualitas.

"Kita jangan kalah sama Filipina, sekarang ini Filipina memakai teknologi yang membuat ikan kita tidak balik ke laut kita. Illegal fishing memang sudah tidak ada, tapi cara mereka sekarang begitu. Ini kita carikan formulasinya," ujar Luhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement