Sabtu 03 Sep 2016 04:01 WIB

Indonesia Ekspor Peralatan Rumah Sakit ke Nigeria

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ani Nursalikah
Peta Nigeria.
Foto: BBC
Peta Nigeria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pemerintah terus memperluas jangkauan pasar ekspor ke sejumlah negara berkembang lainnya. Pangsa pasar di Afrika menjadi salah satu benua yang diincar oleh pemerintah.

Kali ini, pemerintah berhasil melakukan ekspor produk alas penyerap dan penahan cairan yang biasa digunakan di rumah sakit (underpad) ke Nigeria. Program misi pembelian ini berhasil mencatatkan transaksi senilai 510.954 dolar AS.

Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan importir Nigeria asal kota Lagos, Niger Sanitary Industry Ltd memesan underpad dari perusahaan Indonesia CV Beauty Kasatama. Kedua perusahaan menandatangani kontrak pembelian, Jumat (2/9) di Surabaya, Jawa Timur.

Misi pembelian ini memberi dampak positif terhadap neraca perdagangan Indonesia-Nigeria.

“Nigeria merupakan mitra dagang potensial bagi Indonesia. Kami optimistis dengan memfasilitasi misi pembelian seperti ini, nilai ekspor perdagangan Indonesia ke Nigeria dapat meningkat dari sebelumnya yang pada 2015 sebesar 445,73 juta dolar AS,” ujar Direktur Jenderal PEN Arlinda.

Arlinda mengatakan total perdagangan Indonesia-Nigeria pada 2015 mencapai 1,73 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 445,73 juta dolar AS dan impor senilai 1,29 miliar dolar AS. Sayang, neraca Perdagangan Indonesia dengan Nigeria periode 2011-2015 menunjukkan defisit bagi Indonesia dikarenakan impor migas Indonesia dari Nigeria cukup tinggi. Komoditas ekspor nonmigas Indonesia terbesar ke Nigeria antara lain minyak kelapa sawit dan turunannya, produk kertas, dan bumbu penyedap.

Di sisi lain, kontrak pembelian underpad yang ditandatangani di kantor CV Beauty Kasatama, sekaligus akan menambah nilai kontrak dalam program misi pembelian 2016. Sebelumnya, nilai kontrak misi pembelian 2016 telah mencapai 3,4 juta dollar AS untuk berbagai sektor dan produk.

Arlinda berharap misi pembelian seperti ini akan terus dilakukan dengan mengundang pembeli dari berbagai negara agar produk Indonesia semakin dikenal dunia dan kinerja ekspor makin meningkat.

“Misi pembelian dapat menjadi upaya promosi sekaligus membantu pelaku usaha dengan mendatangkan calon pembeli ke Indonesia guna melakukan kesepakatan agar ekspor semakin meningkat,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement