REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lepas dari Uni Eropa (Brexit) membuat Inggris lebih percaya diri dalam mengepakkan sayapnya dalam investasi dan bisnis. Utusan Dagang Perdana Menteri Inggris, Richard Graham mengatakan momen brexit merupakan momen baik untuk perluasan investasi.
Richard menilai, meski saat ini Inggris masih disibukkan dengan penyelesaian British Exit (Brexit) dari Uni Eropa hal tersebut tak menggangu kerja sama dan perjanjian yang sudah berjalan dengan Indonesia. Meski masih sebagian kecil, namun dengan terlepasnya Inggris dari Uni Eropa membuat ia percaya bahwa kerja sama antara dua negara dalam sektor bisnis ke depan akan lebih baik.
"Saya senang sekali bisa terus bekerja sama dengan indonesia. Terlebih lagi adanya peningkatan investasi dari Asia pascareferendum Brexit," ujar Richard saat ditemui di Hotel Mandarin, Jakarta, Selasa (30/9).
Ia menilai, dengan mandirinya Inggris saat ini membuka sejumlah proyek ekonomi dan lapangan pekerjaan yang menandakan pergerakan ekonomi Inggris yang semakin baik. Apalagi sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah menyepakati perjanjian investasi di Inggris.
Richard mengatakan ada banyak sektor kerja sama yang bisa dikembangkan oleh kedua negara. Untuk pasar Inggris, Indonesia mempunyai peluang dalam sektor industri kreatif, kuliner, dan pertahanan.
"Ada banyak sektor yang bisa dikembangkan bersama. Saya yakin meski kami sedang menyelesaikan refrendum tetapi ini menjadi kesempatan yang baik bagi Indonesia dan Inggris," ujar Richard.
Richard mengatakan, setelah refrendum Inggris selesai akan ada banyak investasi dikembangkan terutama dalam bidang infrastruktur dan aerospace.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut RAPBN 2016 akan Dibuat Realistis