REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/8) ditutup turun sebesar 15,28 poin seiring dengan bursa saham di kawasan Asia. IHSG BEI ditutup melemah 15,28 poin atau 0,28 persen menjadi 5.438,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 3,72 poin (0,39 persen) menjadi 937,58.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan bahwa mayoritas bursa saham di kawasan Asia cenderung melemah di tengah aksi tunggu investor terhadap prospek hasil pernyataan The Fed terhadap kebijakan suku bunga acuannya, kondisi itu berdampak negatif bagi IHSG. "Mengikuti mayoritas bursa saham di kawasan Asia, IHSG ditutup melemah dengan volume moderat. Aksi jual investor terlihat pada sektor pertanian dan sektor properti dengan penurunan hampir 1 persen," katanya.
Secara teknikal, kata dia, IHSG kembali lagi bergerak dalam area konsolidasi setelah sebelumnya sempat menuju tren penguatan. Indikator stochastic pun memberi sinyal negatif dengan iringan momentum RSI yang terus menerus tertekan dari area jenuh beli. Meskipun demikian, ia mengatakan bahwa investor asing yang kembali melakukan aksi beli menahan tekanan indeks BEI lebih dalam. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar saham asing kembali membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp74,790 miliar pada akhir pekan (Jumat, 26/8) ini.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 234.508 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,16 miliar lembar saham senilai Rp5,35 triliun. Sebanyak 102 saham naik, 190 saham turun, dan 88 saham tidak bergerak atau stagnan.
Di bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 94,59 poin (0,41 persen) ke level 22.909,54, indeks Nikkei turun 195,24 poin (1,18 persen) ke level 16.360,71, dan Straits Times melemah 19,28 poin (0,67 persen) posisi 2.857,65.