Senin 22 Aug 2016 10:29 WIB

Dibuka Menguat, Rupiah Masih Berpotensi Melemah

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Mata uang rupiah
Foto: Republika.co.id
Mata uang rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, Senin (22/8), dibuka menguat tipis 0,02 persen atau 3 poin ke 13.160 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan sebelumnya rupiah berakhir terdepresiasi 43 poin atau 0,33 persen ke level Rp 13.163 per dolar AS. Sedangkan berdasarkan kurs JISDOR BI, pada Jumat (19/8) lalu rupiah terdepresiasi 5 poin atau 0,03 persen ke Rp 13.119 per dolar AS.

Analis Riset NH Korindo Securities, Reza Priyambada menilai, masih rawannya pergerakan laju rupiah dimana terdapat potensi pelemahan lanjutan. "Diharapkan pelemahan yang terjadi dapat terbatas. Laju Rupiah hampir mendekati target area resisten Rp. 13.072. Berdasarkan kurs tengah BI akan berada di kisaran Rp 13.182-13.072," ujar Reza, Senin (22/8).

Reza menuturkan, sebelumnya rupiah sempat menguat seiring optimisme terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2017 sebesar 5,3 persen, naik dari target APBNP 2016 sebesar 5,1 persen. Namun, di akhir perdagangan berbalik melemah jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia untuk membahas penerapan 7-day reverse repo.

Masih hangatnya pembicaraan terkait kenaikan tingkat suku bunga AS membuat laju mata uang dolar AS bergerak variatif pada perdagangan di akhir pekan, dimana mampu menguat terhadap euro, dolar Selandia Baru, serta rupiah namun, masih melemah terhadap poundsterling dan yen. 

"Jelang perubahan suku bunga acuan dari BI rate menjadi 7-day reverse repo yang angkanya lebih rendah kurang memberikan dorongan bagi Rupiah untuk menguat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement