Ahad 21 Aug 2016 10:16 WIB

Diplomat Asing di Perth Australia Puji Kelezatan Kuliner Indonesia

Red: Nur Aini
Nasi kuning tumpeng, salah satu kuliner khas Indonesia yang sarat sejarah dan budaya.
Foto: Republika/Prayogi
Nasi kuning tumpeng, salah satu kuliner khas Indonesia yang sarat sejarah dan budaya.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Berbagai kegiatan berupa promosi kuliner dan festival diselenggarakan secara gencar di Kota Perth, Australia, sebagai upaya meningkatkan minat turis asal Negeri Kanguru mengunjungi Indonesia.

Salah satu strategi promosi aspek kulinari Indonesia adalah penyelenggaraan "Gala Dinner" dalam rangka peringatan Hari Proklamasi yang menyajikan hidangan khas penggugah selera di Joondalup Resort, Sabtu (20/8) malam. Perkumpulan mahasiswa Indonesia di Universitas Murdoch (MUISA) hadir menyambut para tamu dengan musik angklung dan lokakarya singkat pembuatan batik. Para tamu yang hadir terlihat antusias menggambar dan membuat kain batik, sementara sebagian lainnya asik berfoto dengan pigura Instagram "Wonderful Indonesia".

Dimulai dengan Laksa Bandung yang dilengkapi dengan udang dan telur rebus, sekitar lebih dari 350 orang tamu menikmati penampilan lagu dan tarian tradisional Indonesia yang dibawakan komunitas NTT di Perth dan kelompok seni Selendang Sutera. Lalu nasi kuning yang dibentuk sebagai tumpeng mini disajikan sebagai hidangan utama, disemarakkan dengan sepasang tusuk sate sapi, ayam panggang bumbu sambal rujak, dan urap khas Indonesia. "Rasanya enak sekali ya!" komentar Barbara Stuart, istri Konsul Kehormatan Mongolia di Perth yang belum pernah sekalipun berkunjung ke Indonesia.

Dengan ekspresi yang sangat antusias, Barbara juga memuji keberagaman budaya Indonesia yang hadir malam itu lewat beraneka tarian tradisional. Tampak pula hadir di antara tamu istimewa pada malam itu adalah perwakilan korps diplomatik beberapa negara antara lain Hungaria, Portugal, dan Finlandia.

"Target kegiatan ini adalah agar orang dari Australia datang ke Indonesia, membuat mereka 'aware' dulu dengan cita rasa makanan sehingga tertarik untuk berkunjung ke Indonesia," ujar Direktur Deputi Direktur Promosi Pariwisata Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Adela Raung,

Adela menjelaskan berbagai promosi pariwisata Indonesia di Australia bertujuan untuk menggugah minat turis asal Australia agar tidak hanya melihat Bali sebagai destinasi bila berwisata ke Indonesia. "Kami perkenalkan 10 destinasi unggulan selain Bali, beberapa di antaranya adalah Tanjung Kelayang, Bromo, Toba, Derawan dan Raja Ampat."

Promosi kuliner di Perth pada tahun ini digelar sebanyak enam kali hingga November. Selain itu ada juga festival-festival yang didukung bendera "Wonderful Indonesia", yakni Kreasi Indonesia dan Indo Fair- yang akan diselenggarakan pada November mendatang. "Promosi di Australia sangat strategis karena letak yang dekat dengan Indonesia. Dan kami menggenjot kunjungan turis Australia lewat program mengundang perusahaan biro perjalanan ke Indonesia, ke Derawan dan Raja Ampat," katanya.

Ketika kembali dari Indonesia, perusahaan-perusahaan biro perjalanan Australia itu langsung menyusun paket-paket perjalanan ke Derawan dan Raja Ampat, yang menurut mereka jauh lebih menarik daripada Bali. Untuk tahun ini, Kementerian Pariwisata Indonesia menargetkan jumlah wisatawan internasional sebanyak 12 juta orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement