Jumat 19 Aug 2016 11:10 WIB

BPS: Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Menurun

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nidia Zuraya
Pengeluaran keuangan (ilustrasi)
Pengeluaran keuangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh rasio Gini sebesar 0,397 pada Maret 2016. Angka ini menurun jika dibandingan rasio Gini Maret 2015 yang sebesar 0,408 persen dan September 2015 0,402. 

Kepala BPS Suryamin menjelaskan, penurunan rasio Gini ini menunjukkan adanya perbaikan pendapatan penduduk sehingga berimbas pada pengeluaran. "Artinya, terjadi pemerataan pendapatan pada periode Maret 2015-Maret 2016," kata Suryamin dalam paparannya di kantor BPS, Jumat (19/8). 

Suryamin mengatakan, ketimpangan pengeluaran terjadi di perkotaan dan juga perdesaan. Di perkotaan, rasio Gini tercatat sebesar 0,410 atau turun 0,018 poin dibanding rasio Gini Maret 2015 yang sebesar 0,428. Sedangkan di daerah perdesaan, rasio Gini turun 0,007 poin menjadi 0,327 dibanding rasio Gini Maret 2015 yang sebesar 0,334. 

"Pengeluaran penduduk meningkat secara perkapita seiring meningkatnya pendapatan," ujar dia. 

Rasio Gini merupakan salah satu ukuran ketimpangan. Nilai rasio Gini berkisar antara 0-1. Semakin tinggi nilainya, berarti semakin tinggi ketimpangan. 

Suryamin mengatakan, rasio Gini mengalami peningkatan sejak 2010. Saat itu, rasio Gini tercatat sebesar 0,378 dan meningkat terus hingga September 2015 hingga mencapai 0,402. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement