REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Program amnesti pajak diklaim mampu mendorong peningkatan investasi di pasar modal. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan program amnesti pajak direspons positif oleh pelaku pasar modal.
“Satu bulan ini lebih dari 2 miliar dolar AS dana asing masuk,” ujarnya kepada wartawan seusai pembukaan Investor Summit and Capital Market Expo (ISCME) 2016 di Convention Hall Grand City, Surabaya, Kamis (18/8).
Menurutnya, dana yang masuk ke pasar modal itu riil dari investor asing. Para pelaku pasar, lanjutnya, lebih dahulu merespons dibandingkan berita positif terkait amnesti pajak. “Lalu adanya transparansi kepemilikan saham di pasar modal, itulah dampak dari amnesti pajak yang bagus ke bursa efek,” katanya menambahkan.
Ia berharap dana yang masuk ke pasar modal ini dapat memperbaiki tata kelola kelembagaan dalam kebijakan fiskal. Dana yang masuk, lanjutnya, akan membuat cadangan devisa (cadev) naik sehingga otomatis nilai tukar rupiah akan menguat. Dampaknya, bunga bank akan turun. “Dimana-mana turunnya pasar bunga akan membuat pasar modal naik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida menyebutkan, pasar modal Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Ia mencatat peningkatan indeks harga saham gabungan (IHSG) mencapai 18,7 persen, serta peningkatan nilai kapitalisasi pasar sebesar 26 persen.
“Ini kesempatan dana repatriasi untuk menambah likuiditas pasar modal,” ujarnya.
Secara keseluruhan, dana yang dideklarasikan wajib pajak mencapai Rp 72 triliun, dengan dana repatriasi Rp 800 miliar. Namun, ia belum melihat dana ini diinvestasikan di instrumen apa.