Kamis 11 Aug 2016 15:41 WIB

Indonesia Butuh Banyak Pabrik Komponen Elektronik dengan Sistem Otomatisasi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Seseorang memilih pendingin ruangan di toko elektronik.
Foto: Republika/Darmawan
Seseorang memilih pendingin ruangan di toko elektronik.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pemerintah mendorong industri komponen elektronika agar terus tumbuh dan dapat berperan dalam rantai pasok global. Potensi industri komponen elektronik yang berteknologi tinggi sangat bagus, karena industri tersebut dapat mendukung industri besar lainnya.

"Justru industri komponen elektronika yang ingin kami dorong adalah industri-industri yang berteknologi tinggi. Karena ini menjadi dasar untuk mengembangkan industri otomatisasi," ujar Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat usai peresmian PT Omron Manufacturing of Indonesia (OMI) di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (11/8).

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah berupaya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui berbagai kebijakan strategis diantaranya kebijakan tarif dan perpajakan. Menurut Syarif, di Indonesia industri komponen elektronik yang sudah menerapkan sistem otomatisasi belum begitu besar dan hanya ada satu yakni PT Omron Manufacturing of Indonesia. Perusahaan tersebut menguasai pasar Indonesia sebesar 50 persen.

Syarif mengatakan, industri ini menggunakan teknologi tinggi sehingga daya saingnya juga tinggi. Penguasaan teknologi menjadi kunci daya saing, apalagi produk yang diciptakan OMI digunakan oleh industri lain untuk mendukung proses produksi.

Pada 2016 ini, OMI telah memperluas pabriknya dengan menambah dua fasilitas manufaktur yakni area produksi seluas 6.700 meter persegi dan area warehouse seluas 4.500 meter persegi.

Perusahaan asal Jepang tersebut telah beroperasi di Indonesia sejak 1992, dan sudah berperan dalam membangun serta mengembangkan industri berbasis teknologi tinggi khususnya komponen elektronika. Menurut Syarif, pengembangan industri komponen elektronika ini sejalan dengan target pemerintah untuk membangun industri elektronika sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri (RIPIN).

"Industri elektronik merupakan salah satu industri prioritas. Oleh karena itu, pengembangan industri komponennya harus didorong," kata Syarif.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement