Kamis 11 Aug 2016 12:48 WIB

Prudential Dukung Indonesia Jadi Pusat Ekonomi Syariah

Rep: Rossi Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas sedang berjaga di Kantor pusat Customer Care Prudential, Jakarta, Kamis (25/6).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang berjaga di Kantor pusat Customer Care Prudential, Jakarta, Kamis (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asuransi Prudential Life turut berpartisipasi dalam dalam World Islamic Economic Forum (WIEF). Corporate Marketing and Communications Director Prudential, Nini Sumohandoyo mengatakan, keikutsertaannya dalam WIEF merupakan wujud dari dukungan perusahaan, untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.

"Prudential Indonesia sangat mendukung visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia pusat ekonomi syariah di dunia. WIEF merupakan sebuah platform bisnis internasional, yang memiliki sejarah panjang, dan berkelas dunia, di mana para pemimpin dari lebih 100 negara menghadiri acara ini," kata Nini, belum lama ini.

Ia melanjutkan, WIEF sebagai salah satu upaya Indonesia, dalam meraih posisi sebagai negara penghubung syariah bagi dunia. Kesuksesan WIEF, akan memberikan dorongan yang signifikan bagi para pemangku kepentingan dari forum ini.

Di samping itu, Nini menyadari adanya tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan ekonomi syariah, terkait dengan asuransi. Kesadaran masyarakat atas pentingnya perlindungan asuransi jiwa masih rendah, dan kurangnya kesadaran atas konsep asuransi jiwa syariah.

"Tantangan-tantangan tersebut merupakan pekerjaan rumah bagi kami. Jika ditanya tentang tantangan, kami melihatnya dari tiga hal, yaitu besarnya pasar, potensi pasar yang dimiliki, serta apa yang telah dilakukan oleh Prudential Indonesia sebagai perusahaan asuransi jiwa dalam mengembangkan pasar tersebut," katanya.

Ia mengungkapkan, Prudential selalu berusaha mendengarkan dan memahami kebutuhan nasabah, serta memberi solusi keuangan terbaik bagi para nasabah Indonesia. Bagi kami, keuangan syariah tidak tertutup hanya untuk penduduk muslim saja, namun juga terbuka dan menarik bagi penduduk non muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement