Selasa 09 Aug 2016 20:05 WIB

Pemerintah Bentuk Tim Khusus Percepatan Blok Masela

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Blok Masela
Blok Masela

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah membentuk tim khusus lintas instansi yang bertugas untuk melakukan berbagai kajian terkait percepatan pengembangan Blok Masela.

Dirjen Minyak dan Gas Bumi (migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja menjelaskan, tim ini terdiri atas tenaga ahli dari Kementerian ESDM, Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), akademisi, pihak kontraktor yakni Inpex Corporation, serta Kementerian Perindustrian.

Wiratmaja melanjutkan, salah satu tugas utama tim adalah memastikan jadwal pengembangan fasilitas gas alam cair atau LNG yang bakal dibangun dengan skema darat tidak akan melenceng dari jadwal, bahkan targetnya bisa selaras dengan jadwal ketika skema pembangunannya memakai skema offshore atau laut.

"Dari diskusi yang dilakukan sebelumnya Inpex Corporationdan shell sudah punya studi visibility study offshore dan onshore, visibility study tidak perlu diulang lagi karena kan pernah dilakukan jadi diharapkan bisa dipercepat, FID (keputusan akhir investasi) tetap 2018," kata Wiratmaja di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (9/8).

Tim khusus atau tim ad hoc bentukan Kementerian ESDM ini juga bakal memastikan bahwa rencana pengembangan atau plan of development (PoD) bisa diputuskan sebelum akhir 2016 ini atau paling lambat tahun 2017 mendatang. Ia menambahkan, sejak diputuskan skema pengembangan fasilitas LNG di darat, pihak operator yakni Inpex langsung melakukan penghitungan ulang atas rencana pengembangan yang sudah dibuat sebelumnya.

Sejumlah insentif, lanjutnya, juga diajukan oleh Inpex atas perubahan skema pengembangan. Persetujuan insentif ini pun saat ini masih digodok oleh tim khusus yang baru terbentuk.  

"Kemarin dilaporkan perhitungan awalnya. Ada beberapa usulan memang tapi akan dibahas secara detail didalam tim khusus" ujar Wiratmaja.

Sementara itu, Wiratmaja menjelaskan, keterlibatan Kementerian Perindustrian dalam tim ad hoc ini untuk memberikan rekomendasi terkait rencana pengembangan dari sisi hilir migas. Seperti rencana awal, pengembangan Blok Masela diharapkan untuk memberikan efek ikutan kepada masyarakat dan industri hilir.

"Nanti hilir, Kementerian perindustri apa yang dibangun. Pupuk atau petrokimia harus bersama, kita lihat dulu usulannya apa saja, kan ada juga industri misalkan ada skema khusus, migas sendiri juga punya tapi masih tetap harus dibahas" kata Wiratmaja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement