Sabtu 06 Aug 2016 16:01 WIB

BSM Fasilitasi Pembiayaan Muhammadiyah Senilai Rp 1 Triliun

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kanan) berbincang dengan Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto usai menandatangani nota kesepakatan bersama di Jakarta, jumat (5/8).
Foto: Republika / Darmawan
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kanan) berbincang dengan Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto usai menandatangani nota kesepakatan bersama di Jakarta, jumat (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkuat kerja sama dengan Muhammadiyah, Bank Syariah Mandiri (BSM) menyiapkan fasilitas pembiayaan hingga Rp 1 triliun selain juga layanan manajemen kas.

Usai menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pengurus Pusat Muhammadiyah, di kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah,Jakarta, Jumat (5/8), Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengatakan, hingga Juni 2016 BSM sudah bekerja sama dengan 50 Amal Usaha Muhammadiyah seperti perguruan tinggi dan rumah sakit dengan pendanaan mencapai Rp 350 miliar dan pembiayaan Rp 100 miliar. 

MoU ini mencakup kerja sama layanan manajemen berupa solusi pengelolaan likuiditas, solusi penerimaan atau tagihan, solusi pembayaran atau pengeluaran, pemanfaatan produk dana seperti tabungan mudharabah institusi, giro wadiah institusi dan deposito, pemanfaatan produk pembiayaan, sampai dengan pembukaan loket aneka pembayaran menggunakan sistem daring bank (PPOB).

Dengan segala kemampuannya, BSM siap mendukung dan mengembangkan Amal Usaha Muhammadiyah. Posisi rasio dana murah (CASA) BSM sendiri mencapai 49,58 persen per Juni 2016 dengan total DPK Rp 63,79 tirliun.

Agus mengungkap untuk tahap awal ini BSM membidik kerja sama dengan lembaga pendidikan tingkat SMP, SMA dan pendidikan tinggi sederajat dan jasa layanan kesehatan Muhammadiyah yang berada di Jawa Tengah, Bengkulu, Palangkaraya, Pontianak, Maluku dan wilayah-wilayah lain di Indonesia.

Bagi BSM, kerja sama ini akan meningkatkan pendapatan jasa dan rasio dana murah karena diharapkan aneka transaksi di jaringan Amal Usaha Muhammadiyah bisa melalui BSM. Dengan peningkatan dana murah, pricing pembiayaan akan jadi lebih bagus dan nasabah mendapat pembiayaan yang lebih terjangkau.

Karena Muhammadiyah juga bekerja sama dengan bank lain, BSM harus punya daya saing. BSM masih punya kekurangan, tapi dengan kerja sama ini, perbaikan terus dilakukan agar bisa memenuhi harapan. Melalui MoU ini BSM optimistis kerja sama keduanya akan makin bagus.

''Kami masih punya kekurangan. Tapi idealisme yang dimiliki sama. Kalau tidak dimulai dan diperbaiki, tidak ada yang peduli dengan bank syariah. Ini kerja sama konkret untuk ikut memperbaiki ekonomi umat,'' kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement