REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mandiri Tunas Finance (MTF) pada Semester I 2016 mencatatkan pembiayaan mencapai Rp 9,7 triliun atau tumbuh 24 persen dibanding periode yang sama tahun 2015, sedangkan pembiayaan mobil baru mencapai 96 persen.
Direktur Utama MTF Ignasius Susatyo Wijoyo mengatakan, di tengah kondisi penjualan mobil yang belum mengalami peningkatan signifikan sejak mengalami pertumbuhan pada 2015 lalu, data Gaikindo menunjukkan hingga Kuartal II 2016 penjualan mobil nasional baru tumbuh tipis 1 persen dari 525.491 unit menjadi 531.929 unit.
Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa penurunan penjualan mobil akan berdampak pada lini bisnis pembayaran. "Ditengah lesunya penjualan otomotif, MTF terus dapat mempertahankan kinerja yang baik dengan berbagai strategi marketing yang kreatif dengan terus mengeluarkan program-program pembiayaan yang menarik," kata Susatyo, Rabu (3/8).
Perseroan pada Januari-Juni 2016, mencatatkan pembiayaan mencapai Rp 9,7 triliun atau tumbuh 24 persen dibanding periode yang sama yg tahun 2015, sedangkan pembiayaan mobil baru mencapai 96 persen. Tahun 2016, perseroan memproyeksikan pembiayaan baru mencapai Rp 18 triliun.
"Pada Kuartal II 2016, khusus pembiayaan mobil baru tumbuh 25 persen dibanding periode yang sama 2015, sedangkan secara unit tumbuh 4,3 persen. Segmen mobil baru didominasi oleh merk Toyota, Honda, Mitsubishi, Daihatsu dan Suzuki," jelasnya.
Pendapatan perseroan di periode Kuartal II 2016 tercatat Rp 1,2 triliun atau tumbuh 32 persen. Ditengah pelambatan industri pembiayaan, MTF membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 167 miliar, meningkat 9,6 persen di q2 2016. Dengan pertumbuhan pembiayaan, piutang pembiayaan yang dikelola (NSA) meningkat menjadi Rp 29,706 miliar di posisi 30 juni 2016.
"Perseroan menargetkan laba tahun berjalan 2016 mencapai Rp 333 miliar dengan tetap mempertahankan NPF di bawah 1,5 persen," katanya.