Rabu 27 Jul 2016 12:10 WIB

BI Pandang Perombakan Kabinet Sudah Sesuai Kajian

 Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kedua kiri)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kedua kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo enggan berkomentar banyak mengenai perombakan jilid II Kabinet Kerja, namun meyakini keputusan Presiden Joko Widodo sudah melalui kajian matang untuk pembangunan yang lebih baik.

"Saya tidak komentar soal 'reshuffle', tapi saya yakin kalaupun ada itu berdasarkan kajian, dan sesuai dengan kebutuhan untuk Indonesia maju ke depan," kata Agus di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (27/7). Agus mengatakan sejauh ini stabilitas pasar keuangan juga terjaga dengan baik di tengah gonjang-ganjing wacana perombakan kabinet pada Rabu ini. "Stabilitas di pasar keuangan normal dan baik," ujarnya singkat.

Pasar keuangan menunjukkan respons sejak wacana perombakan kabinet menguat sejak Selasa (26/7). Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Rabu pagi, dibuka menguat sebesar 21,01 poin. Penguatan itu juga seiring dengan pergerakkan bursa saham di kawasan Asia.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan pelaku pasar sejak beberapa waktu lalu menanti kepastian perubahan susunan kabinet yang kabarnya akan diumumkan pada hari ini (Rabu, 27/7). Begitu juga dengan pasar uang. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu pagi, bergerak menguat sebesar 40 poin menjadi Rp 13.125 dibandingkan sebelumnya Rp 13.165 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan investor terus menanti realisasi pelaksanaan amnesti pajak, dan juga perubahan susunan kabinet. Sementara kurs JISDOR Bank Indonesia, menunjukkan rupiah berada di Rp 13.130 per dolar AS. "Presiden RI Joko Widodo dikabarkan akan kembali merombak susunan kabinetnya pada hari ini, kondisi itu berpeluang kembali mengangkat optimisme pasar terhadap kinerja pemerintah ke depan," kata Reza.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement