Selasa 26 Jul 2016 15:35 WIB

Literasi Keuangan Syariah Masih Rendah

  Petugas memberikan penyuluhan kepada warga saat peresmian sosialisasi Si MObil LitErasi Keuangan (SiMOLEK) di Bekasi beberapa waktu lalu.
Foto: dokrep
Petugas memberikan penyuluhan kepada warga saat peresmian sosialisasi Si MObil LitErasi Keuangan (SiMOLEK) di Bekasi beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Juwanto mengatakan literasi keuangan syariah di Tanah Air masih rendah sehingga masih perlu ditingkatkan.

"Literasi keuangan syariah masih rendah, makanya dengan pelatihan keuangan syariah yang diberikan pada para dosen merupakan cara yang paling efektif karena nanti akan menyebarkan ke mahasiswa dan masyarkaat," ujar Heru usai memberikan pelatihan kepada 70 dosen di Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN di Tangerang Selatan, Selasa (26/7).

Dari hasil pelatihan tersebut, Heru mengharapkan akan dihasilkan suatu kajian dan inovasi yang bertujuan untuk pengembangan keuangan syariah ke depan. Hingga saat ini, sektor keuangan masih didominasi keuangan konvensional. Heru menyebut porsi untuk keuangan syariah masih di bawah lima persen.

"Padahal Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Idealnya, Indonesia bisa menjadi pusat keuangan syariah dunia. Saat ini pusat keuangan syariah masih didominasi oleh Inggris dan Malaysia," tambah dia.

Untuk itu, sambung dia, perlu ada edukasi dan sosialisasi pada masyarakat mengenai keuangan syariah yang menjalankan prinsip-prinsip yang sesuai dengan ajaran Islam. Selain edukasi dan sosialisasi, penyebab belum berkembangnya keuangan syariah adalah kurangnya sumber daya manusia yang menguasai keuangan syariah.

"Kami juga akan melakukan ekspansi lembaga keuangan syariah. Kalau sekarang baru sekedar perbankan, asuransi dan pembiayaan, maka dalam waktu dekat kami akan melirik sektor dana pensiun. Ada banyak permintaan agar kami melirik sektor itu," papar Heru.

Sementara itu, Direktur IKNB Syariah OJK Mochammad Mochlasin, mengatakan pihaknya terus memberikan pelatihan kepada para dosen ekonomi syariah. "Ini kedua kalinya, kami memberikan pelatihan kepada para dosen. Sebelumnya, kami mengadakan pelatihan di Universitas Airlangga, Surabaya," ujar Mochlasin.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement