Sabtu 23 Jul 2016 20:15 WIB

Ratusan Hektar Sawah di Lebak Terserang Hama Kungkang

Petani memanen dini padi yang rusak di Dusun Sukaraja, Ciamis, Jawa Barat.
Foto: ANTARA FOTO
Petani memanen dini padi yang rusak di Dusun Sukaraja, Ciamis, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Ratusan hektare sawah di sejumlah desa Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten , terserang hama kungkang atau walang sangit sehingga hasi panen Agustus 2016 dipastikan menurun.

"Kami bingung sudah tiga kali menyemprotkan pestisida hingga kini hama kungkang masih berkeliaran," kata Ahmad (50), petani warga Desa Cisangu Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Sabtu.

Kungkang dapat mengakibatkan bulir gabah yang akan dipanen kosong atau tidak ada biji padi. Tanaman padi di wilayahnya kini mulai berbuah sehingga berharap ada bantuan penyelamatan.

Saat ini, petani sudah melakukan tindakan pencegahan dengan penyemprotan pestisida, namun serangan hama tersebut belum berhenti.  Kemungkinan populasi binatang tersebut meluas ke desa-desa lainnya di Kecamatan Cibadak.

Saman (45) seorang petani Desa Cimenteng Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak mengatakan saat ini petani terus menyemprotkan pestisida secara serentak agar populasi kungkang tidak berkembang.

Baca juga, Petani Brebes Berantas Hama dengan Jebakan Kuning.

Serangan kungkang terus terjadi selama dua pekan terakhir yang mengakibatkan daun tanaman padi menguning juga biji padi dipastikan kosong. "Kami berharap instansi terkait segera turun tangan untuk mengatasi hama kungkang" katanya.

Kepala Bidang Penyuluh Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Lebak, Wismaryoto mengatakan, akan menerjunkan petugas penyuluh lapang (PPL) guna mengatasi serangan tersebut.

Kemungkinan hama itu berkembang akibat cuaca yang tidak menentu terkadang hujan, dan terkadang seperti kemarau. Kondisi itu menimbulkan menyebabkan lembab sehingga mendorong populasi walang sangit berkembang.

"Kami akan membantu supaya serangan hama kungkang tidak meluas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement