Kamis 21 Jul 2016 16:56 WIB

Inaca: Daya Beli Masyarakat Indonesia Membaik

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Satu keluarga pemudik saat memasuki ruang tunggu Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Foto: Republika/Amin Madani
Satu keluarga pemudik saat memasuki ruang tunggu Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, pemudik dengan pesawat pada masa operasi Lebaran 2016 periode H-7 hingga H+7 Lebaran mengalami kenaikan penumpang sebesar 13,75 persen.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, jika pada periode yang sama tahun lalu yang mengangkut 4.319.134 penumpang, pada Lebaran tahun ini mengalami kenaikan hingga 4.912.401 penumpang.

"Secara keseluruhan 18.149.747 penumpang umum atau naik 4,3 persen dibanding tahun lalu," ujarnya dalam Konferensi pers Evaluasi Angkutan Lebaran 2016 di Kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (18/7).

Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers (Inaca) Tengku Burhanudin membenarkan hal tersebut. Ia menilai, adanya pertumbuhan jumlah pemudik dengan pesawat dilatarbelakangi daya beli masyarakat yang membaik.

Selain itu, kepadatan di jalan raya diyakini menjadi alasan lain bagi pemudik beralih ke moda transportasi udara tersebut. Penambahan rute baru, seperti Bandara Silangit di Sumatra Utara juga berkontribusi atas kenaikan jumlah penumpang saat Lebaran.

Ia juga bersyukur selama masa operasi lebaran, tidak ada kendala berarti pada sektor cuaca. Hal ini berdampak positif pada ketepatan waktu penerbangan atau on time performance (OTP).

"Kita bersyukur saat lebaran tidak ada yang namanya cuaca yang menghambat, tidak ada gunung meletus, tidak ada kebakaran, faktor ini sangat mendukung dalam ketetapan OTP maskapai," tuturnya, Kamis (21/7).

Kemenhub mencatat selama periode H-7 sampai H+7 Lebaran, tingkat OTP mencapai 99,13 persen dari total 33.965 penerbangan. Sedangkan, 0,87 persen sisanya mengalami keterlambatan atau delay lebih dari 30 menit sampai dengan 240 menit.

"Kita hitung total penerbangan dengan jumlah delay di atas 1 jam," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hemi Pamuraharjo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement