Jumat 15 Jul 2016 07:39 WIB

Menkeu: Tantangan 2017 Tidak Beda dengan Sekarang

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro .
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro memperkirakan tantangan perekonomian global pada 2017 tidak jauh berbeda dengan saat ini, yaitu ketidakpastian di berbagai negara maju maupun berkembang.

"Kami sepakat sepertinya tidak ada sesuatu yang spektakuler secara global, artinya tantangan global tahun depan kira-kira tidak jauh beda dengan tahun ini," kata Bambang saat mengikuti rapat kerja pemerintah dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Kamis (14/7).

Bambang mengatakan perekonomian global masih didominasi oleh perekonomian Cina yang menurun, ketidakpastian kenaikan suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate) dan gejolak di Eropa pasca hasil referendum Inggris yang keluar dari EU. "Paling kemungkinan hanya harga komoditas yang sedikit lebih baik dari tahun ini," ujarnya.

Namun, ia meyakini perekonomian nasional bisa menghadapi tekanan global tersebut karena pemerintah segera mendapatkan dana dari repatriasi modal maupun deklarasi aset program pengampunan pajak untuk menggerakkan roda perekonomian.

Menurut Bambang, program pengampunan pajak tersebut akan memberikan kontribusi nyata pada sektor investasi, yang selama ini menjadi salah satu pendukung utama pertumbuhan ekonomi, selain konsumsi rumah tangga. "Kami mempunyai optimisme kalau repatriasi dari pengampunan pajak ini berjalan, dan banyak yang memasukkan dana pada periode November-Desember, maka dampak terbesar bukan di 2016 tapi 2017, khususnya sektor investasi," katanya.

Secara keseluruhan, ia mengatakan sektor investasi yang meningkat bisa memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional untuk tumbuh pada perkiraan angka batas bawah asumsi makro 5,3 persen-5,9 persen pada 2017.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement