Kamis 14 Jul 2016 21:51 WIB

Indonesia Siapkan Dua Opsi untuk Pengamanan Ekspor Laut

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers terkait pembebasan dua WNI yang disandera kelompok bersenjata di Kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (18/9).
Foto: Antara/HO/Kemenlu/Rudi Hartanto
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers terkait pembebasan dua WNI yang disandera kelompok bersenjata di Kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri, RI Retno Marsudi mengatakan pemerintah saat ini sedang menggodok dua opsi pengamanan lalu lintas laut. Hal ini berkaca pada tiga kasus pembajakan yang menggangu aktifitas ekpor impor antara Indonesia dan Filipina.

Dua opsi tersebut, pertama terkait Sea Corridor. Ketersediaan jalur aman ini nantinya menurut Retno harus disepakati dan dilakukan bersama dengan negara negara tetangga yang memang berhubungan dengan jalur niaga.

Misalkan, dalam hal ini pertemuan antara Malaysia, Filipina dan Indonesia pekan depan. Pertemuan tersebut nantinya akan membahas secara teknis seperti apa pengamanan laut bersama.

Wacana patroli terkoordinasi ini sudah mendapatkan lampu hijau dari Filipina. Meski begitu, nantinya harus ada penjelasan secara teknis terkait patroli bersama tersebut. Selain ada patroli bersama, jalur dagang melalui laut ini nantinya akan dijaga bersama oleh tiga negara.

"Sea Corridor ini sangat penting. Jadi pak Menhan sedang mendiskusikan ini lebih dalam dengan Malaysia dan Filipina. Kesepakatan itu sudah ada, namun tetap harus ada penjelasan secara teknis," ujar Retno kepada Republika di Kantor Menkopolhukam, Kamis (14/7).

Baca juga, Lagi, Kapal Milik WNI Dibajak di Perairan Filipina. 

Kedua, Retno mengatakan sedang mempertimbangkan untuk memberikan personel bersenjata pada kapal niaga. Retno mengatakan, personel tersebut nantinya akan bertugas untuk mengamankan kapal. Namun, pemerintah sedang mengkaji hal ini. Apakah kebijakan ini secara kesepakatan internasional diperbolehkan atau tidak.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement