REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- PT Idaman Polanusa mencatatkan kesepakatan untuk memasok 100 ton kayu gaharu selama setahun ke Arab Saudi. Kesepakatan tersebut dibuat bersama mitra lokal Arab Saudi, yaitu Ali Mohammed H Banafa Est di Jeddah (Addira Oud Jeddah) dan Muassesah Abdul Latif Alhamidi Almuagiyah Center Riyadh (Addira Oud Riyadh).
"Total nilai kontrak ekspor gaharu tersebut mencapai lebih dari Rp 100 miliar. Hal ini menunjukkan besarnya potensi ekspor gaharu ke Arab Saudi,” ujar Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/7).
Sampai Juni 2016, gaharu telah diekspor lebih dari 10 ton dengan nilai lebih dari Rp 28 miliar. Sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), gaharu banyak digunakan sebagai bahan baku industri parfum dan kosmetika, obat-obatan, maupun dupa/hio untuk perlengkapan upacara keagamaan.
Gaharu juga merupakan komoditas yang mahal dan mempunyai nilai prestise yang tinggi. Di Arab Saudi, gaharu banyak digunakan sebagai wewangian dalam berbagai kegiatan, seperti acara keagamaan, pesta pernikahan, menyambut tamu, bahkan acara resmi kenegaraan.
Gunawan menambahkan ITPC Jeddah akan berpartisipasi dalam pameran agrofood dan agriculture yang dilaksanakan pada Oktober 2016 mendatang. Hal itu dilakukan sebagai bentuk perhatian, pembinaan, dan fasilitasi pemerintah Indonesia terhadap pengusaha Indonesia khususnya komoditas makanan hasil pertanian, perkebunan, dan kehutanan.