REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah merampungkan sejumlah regulasi pelaksanaan impor daging kerbau asal India. Pelaksana impor yakni Perum Bulog bersiap menerima 10 ribu ton daging India secara bertahap.
"Bulog sudah ditunjuk (mengimpor), sudah clear semua, tinggal dilaksanakan," kata Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian Muladno kepada Republika.co.id, Senin (11/7). Segala persyaratan telah dipenuhi untuk mencapai harga daging sesuai keinginan pemerintah yakni di bawah Rp 100 ribu per kilogram.
Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu mengatakan pihaknya akan menerima penugasan mengimpor 10 ribu ton daging kerbau India yang hingga kini masih dalam tahap produksi.
"Akhir bulan ini masuk secara bertahap, target daging masuk semua sampai akhir bulan Agustus 2016," kata dia. Daging ditujukan untuk konsumen di pasar biasa dengan sasaran masyarakat menengah ke bawah. Nantinya daging impor tersebut akan didistribusikan dengan harga di bawah Rp 80 ribu per kilogram.
Pelaksanaan impor, kata dia, berdasarkan tindaklanjut keinginan Presiden yang menginginkan harga daging Rp 80 ribu per kilogram. Untuk mencapainya, impor menjadi niacaya dengan negara tujuan yang bervariasi, tidak hanya mengandalkan Australia.
Bulog mengaku sulit menanggapi desakan kelompok-kelompok yang menginginkan pembatalan impor daging kerbau India. "Peraturan sudah ada, Permentannya sudah, RPH sudah ditunjuk, jadi praktik impor tidak bisa serta-merta dibatalkan," ujarnya.