REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia sudah masuk di kawasan perekonomian Handawiyah Jeddah, Arab Saudi. Sejumlah show room di kota tersebut menjual kerajinan bunga dari kertas, taplak meja khas Tasikmalaya, tempat tisu dari rotan dan bambu khas Cirebon, serta buah- buahan dari kayu khas Bali.
Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah Gunawan mengatakan, Kawasan Handawiyah memiliki ratusan show room yang menjual aneka pernak-pernik dari berbagai negara seperti India, China, Thailand, Afrika, Mesir, Turki, dan Indonesia. Potensi pasar produk UMKM Indonesia di Jeddah bisa mencapai puluhan miliar. Bahkan untuk keseluruhan wilayah Arab Saudi bisa mencapai ratusan miliar setiap tahunnya.
"Ini menunjukkan bahwa produk-produk UMKM Indonesia mampu bersaing dengan produk-produk dari negara lainnya," ujar Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/6).
Salah satu show room yang menjual produk kerajinan UMKM Indonesia adalah Home Decorations, Candles, and Artificial Flower. Show room ini dimiliki oleh Issam Mohammed S Hasbini EST, importir yang sudah terbiasa datang langsung ke Indonesia. Dia datang ke pameran-pameran yang digelar oleh Kementerian Perdagangan, seperti Inacraft dan Trade Expo Indonesia (TEI).
Gunawan menambahkan, berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh pemilik Issam Mohammed S Hasbini EST, setiap tahun secara kontinyu perusahaan ini mendatangkan aneka kerajian dari Indonesia. Bunga kertas langsung didatangkan dari Surabaya (3 kontainer per tahun), aneka taplak meja dari Bandung (3 kontainer per tahun), dan aneka kerajinan lainnya dengan nilai transaksi lebih dari 300 ribu dolar AS per tahun.
Gunawan menambahkan, koordinasi ini khususnya terkait dengan paket–paket kemudahan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk menarik buyers dari Arab Saudi. Paket itu di antaranya berupa kemudahan dalam pengurusan paspor dan visa di kantor imigrasi KJRI Jeddah.
Kemudahan ini akan diberikan kepada pengusaha yang akan melakukan kunjungan ke Indonesia terkait urusan bisnis, perdagangan, pariwisata, ataupun investasi. Selain itu, para pembeli juga akan mendapat informasi mengenai penerbangan dari Jeddah, Arab Saudi, ke Jakarta atau sebaliknya.
"Dengan kemudahan ini, selain melakukan aktivitas berbisnis, diharapkan para pengusaha Arab Saudi mampu mendatangkan nilai tambah bagi Indonesia berupa kegiatan berwisata," kata Gunawan.