REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS jatuh terhadap mata uang Inggris poundsterling pada Selasa (28/6) atau Rabu (29/6) pagi WIB. Pelemahan dolar AS ini merupakan pertama kalinya sejak Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa, karena minat investor terhadap aset-aset berisiko pulih dan permintaan terhadap mata uang greenback ini berkurang.
Mata uang euro dan poundsterling mengalami kerugian besar dalam dua sesi sebelumnya, karena hasil dari referendum Inggris pada Jumat (24/6) memicu kekhawatiran besar tentang stabilitas ekonomi Inggris dan kawasan Euro.
Poundsterling sempat anjlok 11 persen terhadap dolar AS, level terendah dalam 31 tahun. Namun, poundsterling kembali menguat 0,9 persen terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Selasa (28/6), karena para pemimpin Uni Eropa berkumpul di Brussels untuk pertemuan dua hari guna membahas keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.
Pertemuan tersebut meningkatkan spekulasi bahwa para pembuat kebijakan dapat mengambil langkah-langkah untuk membatasi dampak Brexit terhadap ekonomi.
Dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa (28/6). Indeks dolar AS, yang menjadi acuan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,25 persen menjadi 96,301 pada akhir perdagangan.