REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) tidak berdampak negative terhadap investasi Inggris ke Indonesia. Sebaliknya, hal ini menjadi peluang bagi Inggris untuk meningkatkan investasinya ke Indonesia.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, investasi langsung yang dilakukan Inggris lebih bersifat jangka panjang, sehingga keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tidak mempengaruhi keputusan bisnis yang sudah dibuat.
Dengan skema tersebut, Inggris telah melakukan pertimbangan-pertimbangan matang bahkan research terlebih dahulu saat akan berinvestasi.
"Jadi, kita tidak perlu khawatir langkah Inggris keluar dari Uni Eropa, karena tidak akan mempengaruhi kebijakan-kebijakan bisnis yang sudah ada," ujarnya dalam keterangan resmi kepada pers, Jumat (24/6).
Franky menuturkan, saat ini merupakan saat yang paling tepat untuk menarik investasi Inggris ke Indonesia. Terlebih pemerintah Indonesia sudah punya perjanjian perdagangan negara yang menjadi pasar utama seperti China dan India.
Indonesia juga sedang mengupayakan perjanjian dengan Uni Eropa dan Amerika, sehingga perusahaan Inggris dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk masuk ke pasar global.
Deputi Pengendalian Pelaksanaan BKPM azhar Lubis menambahkan, yang akan dilakukan BKPM adalah mengintensifkan komunikasi dengan investor potensial terkait berbagai langkah reformasi yang dilakukan pemerintah di bidang investasi.
"Perwakilan BKPM di London dan tim marketing investasi kami untuk wilayah Eropa akan terus berkomunikasi dengan investor dari Inggris terkait peningkatan pelayanan investasi, deregulasi untuk iklim investasi yang ramah investor, pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM tenaga Inggris merupakan mitra utama investasi Indonesia," jelasnya.
Sepanjang tahun 2010-2015, realisasi investasi Inggris ke Indonesia mencapai 4,8 miliar dolar AS dan merupakan peringkat kedelapan negara dengan investasi terbesar. Sementara dari sisi komitmen investasi Inggris periode 2010-2015 mencapai 3,1 miliar dolar AS.
Sedangkan komitmen investasi Inggris ke Indonesia Januari-Mei 2016 111 Juta dolar AS, tumbuh 517 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.