REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pengelola dan pengembang Tol Cikopo-Palimanan, PT Lintas Marga Sedaya, siap memperbaiki jalan rusak di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akibat sering dilintasi kendaraan besar yang mengangkut material pembangunan Tol Cipali.
Kesanggupan memperbaiki jalan rusak itu disampaikan langsung oleh perwakilan PT Lintas Marga Sedaya (LMS) kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat perwakilan perusahaan itu mendatangi rumah dinas Bupati Purwakarta di Purwakarta, Jumat (24/6). Wakil Direktur Utama PT LMS Hudaya Arryanto mengaku siap memperbaiki jalan rusak di Purwakarta seperti kondisi sebelum dilintasi truk yang mengangkut proyek pembangunan Tol Cipali. "Kami akan turunkan tim untuk melihat jalan mana yang digunakan dan rusak. Kami juga akan lakukan joint survei dengan Pemkab Purwakarta, sehingga perbaikan bisa segera dilakukan," kata dia.
Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Purwakarta Budhi Supriyadi, dari penghitungan awal jalan yang dilalui oleh kendaraan proyek Tol Cipali itu sepanjang sekitar 4 kilometer dengan total kerusakan mencapai 60 persen. Ia menilai tingkat kerusakan jalan tersebut relatif cukup parah. Bahkan, beberapa di antaranya rusak hingga ke bagian fondasi, sehingga harus dilakukan rekontruksi dengan perkiraan biaya Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar per 1 kilometer. "Akan tetapi, nanti ada survei bersama terkait dengan tingkat kerusakan jalan itu, baru akan diketahui angka pasti kerugian dan yang harus diperbaiki," katanya.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta PT LMS bertanggung jawab dengan melakukan perbaikan jalan seperti sebelumnya, atau sesuai dengan standar yang telah diterapkan Pemkab Purwakarta.
Bupati mengatakan bahwa saat ini jalan yang rusak tersebut sebagian telah diperbaiki. Akan tetapi, jika PT LMS siap melakukan perbaikan, biaya yang telah dikeluarkan Pemkab Purwakarta sebelumnya harus diganti dan pekerjaan diteruskan kembali hingga tuntas. "Lebih baik kita sama-sama ke lapangan untuk melihat dan mengukur tingkat kerusakan jalan yang terjadi. Biar nantinya tidak ada salah hitung, kita juga tidak mau PT LMS rugi," katanya.
Sebelumnya, Dedi mendapati jalan di empat desa sekitar Kecamatan Campaka rusak akibat sering dilalui kendaraan besar untuk keperluan pembangunan Tol Cipali. Meski pembangunan usai setahun lalu, pihak pengembang seolah melakukan pembiaran dan jalan makin rusak. Hal itu yang membuat Dedi meminta pertanggungjawaban PT LMS atas kerusakan jalan di daerahnya.