REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir melemah untuk kelima hari perdagangan berturut-turut pada Kamis (3/6) atau Jumat (24/6) pagi WIB, karena kekhawatiran investor atas kemungkinan Brexit berkurang.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 6,90 dolar AS, atau 0,54 persen, menjadi menetap di 1.263,10 dolar AS per ounce. Logam mulia berada di bawah tekanan ketika para pemilih di Inggris mulai pergi ke tempat pemungutan suara untuk memutuskan apakah negara itu akan meninggalkan atau tetap berada di zona euro.
Analis percaya bahwa investor AS sebelumnya telah menampilkan ketakutan tentang potensi Inggris meninggalkan Uni Eropa. Referendum dijuluki Brexit oleh investor, dan analis mencatat bahwa potensi untuk Brexit telah menyebabkan volatilitas di pasar, mendorong para investor berlari ke emas sebagai aset safe haven.
Namun pemikiran pasar terbaru adalah bahwa Inggris akan tetap berada di zona euro, sehingga menempatkan tekanan pada logam mulia. Emas diletakkan di bawah tekanan tambahan karena saham-saham AS naik pada Kamis.
Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.