Rabu 22 Jun 2016 17:10 WIB

AAJI: Industri Asuransi Lirik Prospek Fintech

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Asuransi
Foto: flickr
Asuransi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan, banyak perusahaan asuransi yang melirik financial technology atau perusahaan finansial berbasis teknologi internet, untuk meningkatkan nasabah asuransi.

Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo mengatakan, fintech tersebut tidak hanya bisa mempermudah perusahaan asuransi untuk menjual produk, tapi juga membantu proses pembayaran dan klaim lebih cepat.

"Laporan khusus terkait ini memang belum ada, tapi Fintech sudah banyak dipercakapkan oleh perusahaan asuransi. Karena dengan ini bukan hanya penjualan saja terbantu tapi membayar dan proses klaim jauh lebih cepat," ujar Nini di Kantor AAJI Jakarta, Rabu (22/6).

Menurut Nini, pihaknya saat ini sedang mempertimbangkan ke depannya ada fintech yang dapat digunakan oleh perusahaan asuransi. Bahkan ia menyebut keinginan membentuk insure tech atau asuransi berbasis teknologi.

"Peran fintech ini masih kita godok. Bukan hanya bagaimana fintech saja, tapi juga insure tech," katanya.

Dalam meningkatkan jumlah agen, Nini mengungkapkan, beberapa perusahaan asuransi juga sedang mengeksplorasi kemungkinan menggunakan agen branchless banking atau Laku Pandai. Kendati begitu, menurutnya ada banyak cara untuk meningkatkan jumlah agen. Salah satunya saat ini sedang dipersiapkan peluncurannya.

"Kan banyak sekali cara untuk meningkatkan jumlah agen. Tahun lalu dicanangkan kampanye 10 juta agen. Kita godok di AAJI, bagaimana sosialisasi promosi, sebentar lagi akan kami luncurkan. Ada sistem yang harus dibuat di AAJI, perekrutan yang lebih cepat dari biasa,"katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement