Jumat 17 Jun 2016 17:25 WIB

Tol Solo-Kertosono Bisa Jadi Alternatif Jalur Mudik

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nur Aini
Sejumlah pekerja merangkai kerangka beton untuk pondasi underpass di lokasi proyek pembangunan jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono di Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (10/12).
Foto: Antara/Siswowidodo
Sejumlah pekerja merangkai kerangka beton untuk pondasi underpass di lokasi proyek pembangunan jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono di Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pengoperasian jalan tol Solo-Kertosono dinilai perlu dimajukan. Hal tersebut agar dapat dilakukan uji coba sebelum digunakan pada arus mudik Lebaran. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Surakarta, Tosca Herman Soedrajat, mengatakan tol Solo-Kertosono ruas Solo-Sragen akan menjadi jalur alternatif saat arus mudik. Lajur sepanjang 25 kilometer itu diharapkan menjadi salah satu solusi untuk memecah kepadatan kendaraan.

"Saya sudah mengusulkan pengoperasian jalan tol Solo-Kertosono ini ke Satuan Kerja untuk dimajukan sebagai langkah untuk uji coba jalan menjelang Lebaran," tutur Tosca di Balai Kota Solo pada Jum'at (17/6).

Ia berharap pengoperasian jalan dapat dimajukan hingga dua pekan jelang Lebaran. Sebab, kata dia jika terlalu mendekati hari raya, dikhawatirkan tak dapat terkendali mengingat volume pemudik yang sudah mulai meningkat.

Apalagi kata Tosca Pemerintah Pusat belum melakukan pengecekan terhadap jalan tol Soker ruas Solo-Sragen. Pengecekan baru sebatas internal daerah. Karena itu, Herman berharap Pemerintah Pusat turun dan melihat sejauh mana kesiapan jalan tol tersbut untuk digunakan.

“Pemudik itu tidak hanya datang dari Jawa Tengah saja, tapi Jawa Barat hingga Jakarta dan luar Pulau Jawa. Karena itu kalau sosialisasi mepet, pasti jadinya tidak baik,” katanya.

Menurut Herman, operasional tol Soker diklaim bakal mampu menekan kepadatan lalu lintas di jalan-jalan perkotaan. Adanya tol membantu memecah kemacaten di kota. Pihaknya akan memasang rambu penunjuk jalan sebelum masuk Kota Solo. Pemasangan rambu dilakukan agar pemudik dari barat tidak perlu masuk Solo, melainkan masuk melewati jalan tol.

Baca juga: Pengadaan Tanah Jalan Tol Pemalang-Batang Baru 12 Persen

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement