REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia turun pada Kamis (16/6) atau Jumat (17/6) pagi, karena meningkatnya kekhawatiran bahwa pemungutan suara di Inggris pekan depan akan membuat negara itu meninggalkan Uni Eropa (Brexit). Kekhawatiran tersebutmembuat para investor beralih ke dolar AS yang dinilai lebih aman.
Dengan referendum Inggris hanya seminggu lagi, jajak pendapat menunjukkan pemungutan suara pada 23 Juni semakin mendukung kampanye untuk meninggalkan Uni Eropa. Sebuah potensi Brexit (Inggris keluar dari Uni Eropa) memicu kekhawatiran tentang pukulan negatif terhadap perekonomian Inggris dan Uni Eropa, dan dampaknya terhadap seluruh ekonomi global yang lemah.
"Kekhawatiran tentang dampak ekonomi jika Inggris keluar dari Uni Eropa ini, diperparah oleh kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi di Cina. Ini semua memiliki dampak negatif pada harga," kata ekonom energi dari WTRG Economics James Williams.
Patokan harga di AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli merosot ke level terendah dalam lebih dari sebulan di New York Mercantile Exchange, berakhir di 46,21 dolar AS per barel, turun 1,80 dolar AS dari tingkat penutupan perdagangan Rabu (15/6). Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, patokan internasional, jatuh 1,78 dolar AS menjadi menetap di 47,19 dolar AS per barel, penutupan terendah sejak 9 Mei.
"Harga minyak jatuh hari ini untuk hari keenam berturut-turut, membuat kerugian beruntun terpanjang mereka sejak Februari," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.