Kamis 16 Jun 2016 19:51 WIB

Importir Diminta Keluarkan Stok Daging untuk Operasi Pasar

  Pekerja sedang melakukan bongkar muatan daging sapi impor di gudang Bulog, Jakarta, beberapa waktu lalu. (Republika/Tahta Aidilla)
Pekerja sedang melakukan bongkar muatan daging sapi impor di gudang Bulog, Jakarta, beberapa waktu lalu. (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian meminta para importir sapi mengeluarkan stoknya sebesar 6.110 ton guna kebutuhan operasi pasar (OP) menjelang Hari Raya Lebaran sehingga masyarakat dapat memperoleh harga daging setara atau di bawah Rp 80 ribu per kilogram (kg).

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan stok daging sapi beku yang dikeluarkan 30-40 importir sebesar 6.110 ton setara 35 ribu ekor sapi hidup. Dalam hitungannya, volume sebesar itu dapat mengisi kebutuhan operasi pasar selama dua pekan ke depan.

Daging sapi tersebut, lanjutnya akan dapat dijual dengan harga Rp 80 ribu, Rp 78 ribu dan Rp 76 ribu per kg. "Mereka mengaku sudah meraup untung Rp 10 ribu per kilogram," ujar Mentan seusai rapat tertutup dengan para importir daging sapi di Gedung Kementan, Jakarta, Kamis (16/6).

Amran menyatakan, daging sapi tersebut akan didistribusikan melalui Toko Tani Indonesia (TTI) dan Perum Bulog, hal itu sebagai langkah pengawasan oleh pemerintah. Salah satu importir yang disertakan PT Suri Nusantara Jaya akan mendistribusikan daging sapi ke TTI sebanyak 32 titik seharga Rp 78 ribu per kg dengan jenis daging sapi yang dijual CL 90 (90 persen daging : 10 persen lemak).

Sementara ke Bulog sebanyak 65 titik seharga Rp 85 ribu per kg dengan jenis daging sapi yang dijual adalah CL 95 sehingga lebih mahal karena komposisi daging 95 persen serta lemak hanya sebesar lima persen. Amran menyatakan, mayoritas OP daging sapi di wilayah Jabodetabek, karena sekitar 70 persen kebutuhan impor digunakan memenuhi kebutuhan wilayah ini.

Mentan mengakui daging sapi yang dimiliki para importir itu merupakan stok daging yang semestinya dikeluarkan bulan depan, oleh karena itu , pemerintah akan menggantinya dengan penambahan kuota daging sapi sebanyak 10 ribu ton yang seharusnya masuk dalam periode kuartal III 2016.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement