REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Bank sentral AS, Federal Reserve, mempertahankan suku bunga utamanya pada Rabu (15/6) waktu setempat. Namun, the Fed mengindikasikan masih berencana menaikkan suku bunganya sebanyak dua kali pada tahun ini.
"Komite (Pasar Terbuka Federal) terus memantau indikator-indikator inflasi dan perkembangan ekonomi serta keuangan global dalam proses untuk mendorong kesempatan kerja maksimum dan stabilitas harga, " kata the Fed dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan dua harinya.
The Fed menaikkan kisaran targetnya untuk suku bunga federal fund dari 0,25 persen menjadi 0,50 persen pada Desember tahun lalu, kenaikan suku bunga pertama dalam hampir satu dekade yang menandai akhir dari era pelonggaran kebijakan moneter yang luar biasa. Tetapi gejolak di pasar keuangan dan pelambatan ekonomi global sejak awal tahun ini telah menimbulkan meningkatnya kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi AS, memaksa pembuat kebijakan Fed untuk menunda setiap kenaikan suku bunga lebih lanjut sejak itu.
Dalam pernyataan Rabu, para pejabat the Fed memberikan penilaian beragam tentang ekonomi AS. Mereka mengatakan bahwa laju peningkatan pasar tenaga kerja telah melambat, sementara pertumbuhan dalam kegiatan ekonomi tampak telah meningkat sejak April. Proyeksi diperbarui bank sentral yang dirilis Rabu menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan memperkirakan suku bunga federal fund naik menjadi 0,9 persen pada akhir 2016, perkiraan yang sama seperti yang mereka lakukan pada Maret. Ini berarti kenaikan suku bunga dua perempat persentase poin pada tahun ini.
Tapi mereka memperkirakan jalur suku bunga yang lebih rendah pada 2017 dan 2018. Suku bunga diperkirakan lebih rendah di level 3,0 persen dari perkiraan Maret 3,3 persen.