Rabu 15 Jun 2016 09:29 WIB

BSM Gencarkan Pemasaran Lima Produk Unggulan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
 Petugas sedang melayani nasabah di kantor Bank Syariah Mandiri (BSM), Jakarta.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang melayani nasabah di kantor Bank Syariah Mandiri (BSM), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menajamkan segmen pasar yang disasar, Bank Syariah Mandiri (BSM) fokus memasarkan lima produk unggulannya. Dengan langkah ini BSM berharap bisa mencapai tujuan corporate plan yang ditetapkan.

Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengatakan, dari hasil evaluasi internal dan upaya penyederhanaan produk serta proses, mulai tahun ini BSM fokus pada lima produk unggulannya yakni Tabungan Mabrur Junior dan Tabungan BSM, gadai dan cicil emas, pembiayaan usaha mikro dan serba guna mikro, pembiayaan griya dan pembiayaan pensiunan.

Fokus ini merupakan bagian dari Rencana Perusahaan (Corporate Plan) 2016-2020 yang tengah dijalankan BSM. Upaya tersebut juga dilakukan untuk lebih menajamkan citra produk BSM di masyarakat.

Sejalan dengan itu, manajemen juga melakukan transformasi jaringan di mana unit kerja di cabang fokus pada penjualan produk ritel. Sementara, produk wholesale dilaksanakan unit kerja khusus.

''Ini tahun pertama kami mengiplementasikan corporate plan. Mudah-mudahan kami bisa mencapai target bisnis yang ditetapkan salah satunya capaian aset sebesar Rp 200 triliun pada 2020,'' tutur Agus, Selasa (14/6).

Mengenai kinerja penjualan produk ritel, Agus memaparkan, di tengah laju perekonomian yang masih belum kondusif pada 2015-2016 ini, pertumbuhan bisnis dari lima produk tersebut masih sesuai target.

Dibanding Mei 2015, pada Mei 2016 (year on year), outstanding pembiayaan gadai dan cicil emas tumbuh 30 persen dari Rp 1,44 triliun menjadi Rp 1,77  triliun. Pun Tabungan Mabrur dan Tabungan BSM yang secara agregat tumbuh signifikan di atas 30 persen.

Pembiayaan Mikro BSM juga tumbuh 54,8 persen dari Rp 2,57 triliun per Mei 2015 menjadi Rp 4 triliun per Mei 2016. Pembiayaan pensiun BSM juga tumbuh positif dengan total outstanding per Mei 2015 Rp 292 miliar, naik 173 persen menjadi Rp 799 miliar per Mei 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement