REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Digelarnya operasi pasar di sejumlah titik di kota Medan oleh Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) belum membuat harga daging sapi di pasar kembali normal. Salah satu pedagang di pasar Petisah, Medan, Abdul Jalil mengatakan, harga daging sapi masih tinggi meski telah memasuki pekan kedua Ramadhan.
"Harga masih Rp 120 ribu. Dari sananya memang masih tinggi," kata Abdul kepada Republika.co.id, Ahad (12/6).
Abdul mengatakan, adanya operasi pasar tidak memengaruhi angka penjualannya. Apalagi, daging sapi yang dijual dengan harga murah dalam operasi pasar tersebut adalah daging beku.
Menurut Abdul, penjualannya tetap normal seperti biasa. Ahad ini, ia mampu menjual 80 kg daging sapi.
"Kemarin saya bantu orang yang beli daging beku, bantu motongin. Dia beli dari Bulog katanya. Terakhir dia bilang nggak mau lagi dia, kurang enak. Mau yang daging segar aja," ujarnya.
Ia pun menilai keinginan presiden Jokowi agar harga daging sapi hanya Rp 80 ribu di pasaran sangat sulit terealisasi. "Nggak mungkin itu. Apalagi daging lokal kan," kata Abdul.
Sementara itu, seorang pembeli, Irvan (33 tahun) mengaku, lebih memilih daging segar dibanding daging beku yang dijual Bulog. Menurutnya, meski dari segi harga, daging beku jauh lebih murah, namun kualitasnya kalah jauh dibanding daging segar.
"Itu kan daging beku impor yang udah lama. Nggak segar lagi. Jadi mending daging segar aja, walaupun agak mahal," kata Irvan.
Perum Bulog Divre Sumut akan mengucurkan pasokan daging sapi impor sebanyak 300 ton. Daging beku tersebut akan didistribusikan secara bertahap ke kabupaten/kota di Sumut dalam bentuk operasi pasar. Kepala Perum Bulog Divre Sumut Fattah Yasin mengatakan, daging akan dijual dengan harga Rp 80 ribu per kg.