REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perkembangan industri keuangan syariah berupa perbankan, pasar modal dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah dalam lima tahun terakhir tumbuh pesat.
"Hingga Maret 2016 aset perbankan dan IKNB Syariah telah mencapai Rp359 triliun, sedangkan Sukuk negara mencapai Rp376 triliun," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman A Hadad di Padang, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu pada pembukaan Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah diselenggarakan OJK bekerja sama dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam dan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang.
Menurut Muliaman peranan keuangan syariah pada berbagai sektor ekonomi juga terus meningkat antara lain pendanaan APBN, proyek swasta dan UMKM.
Keuangan syariah juga hadir menjadi sarana perencanaan keuangan, investasi, dan perlindungan risiko keuangan bagi masyarakat, ujar dia.
Ia menyebutkan meningkatnya peran keuangan syariah juga terlihat dari peningkatan aset keuangan syariah terhadap produk domestik bruto.
"Pada 2011 total aset keuangan syariah hanya 30,4 persen dari produk domestik bruto, 2015 naik menjadi 40,3 persen," katanya.
Selain itu pada 2014 terdapat penambahan tujuh perusahaan asuransi syariah, 29 perusahaan pembiayaan syariah, empat perusahaan modal ventura dan tiga perusahaan penjaminan pembiayaan syariah.
Sementara pada akhir 2015 pangsa pasar asuransi syariah dari segi aset mencapai 5,43 persen , perusahaan pembiayaan syariah 5,25 persen, pegadaian syariah 9,5 persen dan pembiayaan ekspor 13 persen.
Ia menambahkan dalam rangka mengembangkan keuangan syariah OJK secara rutin setiap enam bulan sekali menggelar Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah bekerja sama dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempercepat pengembangan keuangan syariah yang lebih inovatif, inklusif dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi, kata dia.
Sementara Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan dengan diselenggarakannya Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah diharapkan dapat terus menumbuhkan potensi ekonomi syariah.
Para pakar dan narasumber yang hadir akan memberikan nilai dan semangat untuk mengimplementasikan ekonomi syariah di Sumbar, ujarnya.