Rabu 08 Jun 2016 13:10 WIB

Daging Sapi Tetap Dipilih Masyarakat Meskipun Mahal

Pedagang melayani pembeli daging sapi di sebuah pasar tradisional.  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Pedagang melayani pembeli daging sapi di sebuah pasar tradisional. (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daging sapi segar masih menjadi pilihan sebagian masyarakat dibandingkan daging beku meskipun harga di pasar masih sangat tinggi, yaitu mencapai dia atas Rp 120 ribu per kilogram.

"Saya tetap memilih daging segar karena tahu sendiri bagaimana kualitasnya. Kalau daging beku, kita tidak tahu sudah kedaluwarsa atau belum," kata Sri Warginingsih (57) di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (8/6).

Warga Cinere, Depok yang bekerja sebagai pegawai di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu sengaja datang ke Pasar Jaya Gondangdia karena mendengar Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya mengadakan operasi pasar. Salah satu bahan pokok yang dijual dan menarik perhatian Sri adalah daging sapi yang dijual dengan harga murah, yaitu Rp 78 ribu untuk daging sop, Rp 89 ribu untuk paha belakang dan Rp 85 ribu untuk paha depan.

"Namun, setelah tahu bahwa yang dijual adalah daging beku, saya batal membeli," ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Gendis Ayu (27). Warga Ciputat yang bekerja sebagai pegawai di salah satu kementerian itu mendapat informasi dari suaminya tentang operasi pasar yang diadakan PD Pasar Jaya. "Selama ini saya tidak pernah membeli daging beku. Khawatir saja karena tidak tahu itu sudah berapa lama," tuturnya.

Operasi pasar PD Pasar Jaya diadakan hingga 17 Juli 2016. Selain daging sapi, bahan pokok lain yang dijual adalah daging ayam, telur ayam, gula pasir, bawang merah, cabe merah, minyak goreng, tepung terigu dan beras dengan harga murah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement