Selasa 07 Jun 2016 20:35 WIB

Elpiji 3 Kg di Sleman Dijual di Atas Harga Eceran Tertinggi

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Nur Aini
Tabung elpiji 3 Kg (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Tabung elpiji 3 Kg (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Memasuki bulan Ramadhan, elpiji yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) masih ditemukan di tengah masyarakat. Bahkan sejumlah ibu rumah tangga mengaku harus membeli elpiji tiga kilo gram lebih dari Rp 15.500 dari pengecer di sekitar rumahnya.

Di Kecamatan Seyegan, misalnya, harga elpiji tiga kilogram berkisar antara Rp 17 sampai Rp 19 ribu per tabung. Warga Seyegan, Halimah (45 tahun) mengaku membeli elpiji tiga kilogram seharga Rp 19 ribu. Ia sendiri tidak mengerti mengapa harganya bisa sedemikian. "Kalau barang selalu ada. Karena kebetulan yang jualan adalah kakak saya sendiri," katanya.

Sementara itu, warga Kalasan, Citra (31 tahun) mengaku biasa membeli gas elpiji melon seharga Rp 20 ribu per tabung. Menurutnya, untuk memperoleh harga elpiji tersebut, ia harus berebut dengan pembeli lain. "Sebenarnya itu cukup memberatkan. Sehari saya biasa beli dua tabung untuk membuat susu kedelai,” tutur ibu tiga anak itu.

Namun demikian, menurutnya, ada juga pengecer yang menjual gas seharga Rp 18 ribu per tabung. Kondisi ini membuat masyarakat sering berebut gas elpiji tiga kilogram. Sementara gas di toko yang memiliki harga lebih murah cepat habis.

Sementara itu Kepala Seksi Pengembangan Energi Dinas SDAEM Sleman, Purwoko Suryatmanto menyampaikan penerapan HET harus diterapkan di pangkalan.  Sedangkan harga di tingkat pengecer, tidak bisa dipaksakan untuk mengikuti HET. Maka itu saat ini Pemkab tengah mengusahakan penambahan pangkalan elpiji di Sleman. Sehingga masyarakat bisa langsung mengakses HET di pangkalan terdekat. "Tapi sampai sekarang Pertamina belum memberikan kepastian, berapa jumlah penambahan pangkalan yang disetujui," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement