Selasa 07 Jun 2016 16:44 WIB

Bulog Sebut 95 Persen Bawang Putih Impor dari Cina

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nur Aini
Pedagang memilah bawang putih impor di Pasar Induk Kramat Jati , Jakarta, Kamis (23/4). (prayogi/Republika).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang memilah bawang putih impor di Pasar Induk Kramat Jati , Jakarta, Kamis (23/4). (prayogi/Republika).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pengadaan Badan Urusan Logistik (Bulog) Wahyu mengatakan, Indonesia masih bergantung pada impor untuk pengadaan bawang putih. Ia menjelaskan, hal tersebut dilakukan karena kondisi tanah di Indonesia kadar keasamannya tidak sesuai.

''Tidak bagus tanah kita untuk mengolah bawang putih, harus di daerah dataran tinggi. Tapi tidak bisa sebagus ini (impor Cina) hasilnya. Jadi kita masih impor dari Chna, sebesar 95 persen,'' ungkap Wahyu, saat berkunjung ke Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6).

Mengenai kualitas daging, berdasarkan diskusi Bulog dengan para pakar daging, kandungan proteinnya tetap sama antara daging impor yang dibekukan dengan daging segar. Sebetulnya, kata dia, daging yang dibekukan berasal daging peternakan yang sudah maju, seperti Australia dan Selandia Baru.

''Itu kan sudah maju peternakannya, higienis. Jadi kita serahkan ke masyarakat saja mau pilih yang mana,'' ujarnya.

Sedangkan mengenai stok beras, ia menyatakan seharusnya persediaan beras berada di kisaran 200 ribu ton. Namun, stok beras di gudang Bulog saat ini hanya 135 ribu ton. Sehingga, jumlah itu akan terus ditambah dari daerah produsen, terutama dari Jatim yang dikirim ke Jakarta sebanyak 40 ribu ton.

Meski demikian, dia menjamin pasokan beras  sampai Lebaran aman dan harga jual turun. Hal itu karena Bulog menggerakan operasi pasar tidak kurang sekitar 170 ribu ton untuk yang dijual dengan harga Rp 7.900 per kg.

''Yang komersil kita juga jual dengan harga murah yakni Rp 8.500 per kilo, dan pergerakan harga bisa dicek ke Cipinang sudah turun untuk beras, BPS pun merilis penurunan harga beras,'' katanya.

Baca juga: Kementan Menyayangkan Bulog Turunkan Harga Beli Bawang Merah Petani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement