Jumat 03 Jun 2016 21:55 WIB

Operasi Pasar Gula Pasir di Yogya Digelar Sebulan

Red: Nur Aini
Pedagang saat menimbang gula pasir, ilustrasi
Foto: dok. Republika
Pedagang saat menimbang gula pasir, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta akan menggelar operasi pasar gula pasir perdana untuk menekan gejolak harga komoditas itu di pasaran.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Eko Witoyo  mengatakan operasi pasar (OP) gula pasir akan dilakukan mulai 6 Juni 2016 hingga sepekan setelah Lebaran.

"Kenaikan harga gula pasir membuat pemerintah melalui Kementerian Perdagangan fokus membuat operasi pasar," kata Eko di Yogya, Jumat (3/6).

Menurut dia, OP gula pasir tersebut untuk sementara hanya khusus diselenggarakan di lima provinsi yakni DIY, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jambi, Kalimantan Timur, dan Sumatera Barat. "Lima provinsi itu menjadi pilot project OP gula pasir, jika berhasil mengendalikan harga akan diikuti provinsi lainnya," kata dia.

Pelaksanaan OP gula pasir itu, menurut dia, akan berkoordinasi dengan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta yang akan bertanggungjawab untuk distribusi, pengendalian, dan pengawasannya, serta PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai BUMN yang menangani pasokan gula. Operasi pasar gula pasir di DIY, kata dia, akan diselenggarakan di Kota Yogyakarta, khususnya di Pasar Beringharjo, Pasar Demangan, dan Kranggan.

Sesuai pemantauan petugas Disperindag DIY di tiga pasar itu per 3 Juni 2016, harga gula pasir masih stabil tinggi yakni Rp 15.333 per kg. Harga itu tarpaut jauh dari harga normal yang biasanya Rp 13 ribu-Rp13.500 per kg.

Oleh sebab itu, ia menjelaskan dalam OP gula pasir tersebut, harga jual gula pasir khusus untuk pedagang disepakati Rp12.000 per kg. Para pedagang diperkenankan menjual ke konsumen akhir paling tinggi Rp 13 ribu per kg. Menurut Eko, kenaikan harga gula pasir akhir-akhir ini kemungkinan disebabkan musim giling sejumlah pabrik gula di Jawa dan luar jawa yang tidak bersamaan. Ia mencontohkan, seperti Pabrik Gula Madukismo, Yogyakarta saat hanya memiliki stok 1.248 ton, di mana keseluruhan stok tersebut sudah dimiliki oleh pedagang.

Baca juga: Harga Gula di Jawa Timur Belum Turun Meski Stok Melimpah

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement