REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (2/6) dibuka turun tipis sebesar 3,16 poin atau 0,07 persen menjadi 4.836,50 poin. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,78 poin (0,09 persen) menjadi 828,64 poin.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (2/6) mengatakan bahwa tren pergerakan indek global yang masih melambat berimbas negatif pada IHSG, sebagian pelaku pasar memanfaatkan sentimen eksternal itu untuk melakukan aksi ambil untung terhadap saham-saham yang telah menguat.
"Bursa saham global yang negatif menjadi halangan bagi IHSG untuk kembali bergerak di area positif," katanya.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa tekanan yang terjadi pada indeks BEI itu relatif terbatas sehingga potensi pembalikan arah cukup terbuka. Meski data pada Mei mencatatkan inflasi sebesar 0,24 persen, sedikit di atas estimasi kalangan pelaku pasar yang sebesar 0,20 persen, namun tampaknya masih direspon positif oleh para pelaku pasar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Mei 2016 terjadi inflasi sebesar 0,24 persen, maka inflasi tahun kalender Januari-Mei 2016 tercatat 0,4 persen dan laju inflasi secara tahunan (year on year) 3,33 persen. "Inflasi Mei masih relatif terjaga, situasi itu masih memberikan harapan bagi pemerintah untuk terus melonggarkan kebijakan moneter ke depannya," katanya.
Terpantau, pada pukul 09.30 WIB indesk BEI bergerak di area positif atau menguat sebesar 12,34 poin (0,29 persen) menjadi 4.854,66.