Selasa 31 May 2016 20:27 WIB

Produk 'Made in Tegal' Diharapkan Makin Mendunia, Ini Saran Menteri Saleh

Menteri Perindustrian Saleh Husin memperhatikan batik tegalan dan menyimak penjelasan Walikota Tegal Siti Masitha Soeparno pada pertemuan di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (31/5/2016).
Foto: Kemenperin
Menteri Perindustrian Saleh Husin memperhatikan batik tegalan dan menyimak penjelasan Walikota Tegal Siti Masitha Soeparno pada pertemuan di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (31/5/2016).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian mengapresiasi pemimpin daerah yang memacu industri baik kecil, menengah dan besar di kawasan bersangkutan. Kemenperin juga siap bahu membahu dengan pemda menggarap potensi daerah.

Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin saat menerima kunjungan Walikota Tegal, Jawa Tengah, Siti Masitha Soeparno di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (31/5).

“Kota Tegal termasuk daerah yang terus berkembang dan memiliki potensi industri yang kuat. Industri pengolahan diharapkan memberi nilai tambah produk perikanan laut, logam, permesinan, kerajinan, hingga olahan pangan hasil pertanian. Tegal juga terkenal dengan batik tegalan dan industri tekstil lainnya,” ujarnya.

Selain turut membantu dalam proses produksi, dia juga memberi perhatian pada peningkatan kualitas kemasan produk industri kecil dan menengah (IKM) Tegal. Menurut dia, upaya ini bisa memperkuat pemasaran dan perluasan penjualan.

 Saleh menyodorkan ide konkret agar Pemkot Tegal mendorong pelaku industri, mitra dan pihak buyer mencantumkan keterangan 'made in Tegal, Indonesia' pada kemasan.  Menurutnya, ini merupakan strategi yang efektif memperkuat nama daerah.

"Apalagi, siapa di Indonesia yang belum pernah dengar nama ‘Tegal’. Saya yakin, ‘Tegal’ itu sudah jadi brand, tinggal kita memolesnya. Nah ke depan harus semakin mendunia,” kata Menteri Saleh.

Wali kota Tegal Siti Masitha Soeparno optimistis industri di daerah yang dipimpinnya terus berkembang. “Tegal bahkan memiliki julukan Jepang-nya Indonesia karena banyaknya industri yang banyak menyerap tenaga kerja dan mengaplikasi teknologi yang terus berkembang,” ulasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement