Kamis 26 May 2016 21:43 WIB

Pemda Murung Raya Siap 'Mencaplok' Saham BHP Billiton

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Citra Listya Rini
BHP Biliton
Foto: Reuters
BHP Biliton

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Murung Raya tampaknya tidak main-main untuk 'mencaplok' saham BHP Billiton di PT IndoMet Coal (IMC). Mereka sudah menyiapkan BUMD untuk menjadi salah satu pemegang saham di PT IMC.

Bupati Murung Raya Perdie M. Yoseph mengatakan sudah ada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Murung Raya yang siap merealisasikan pembelian saham tersebut. Pernyataan Perdie tersebut menanggapi santernya kabar rencana pelepasan 76 persen saham BHP Billiton di PT IMC.

Nantinya BUMD di Murung Raya, yakni PD Petak Malai Bulu Merindu, bisa menjajaki kemungkinan untuk membeli saham tersebut. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan BUMD tersebut untuk menggandeng investor lain untuk memuluskan langkah pembelian saham. Namun Perdie masih enggan menyebut secara rinci soal skema pembelian saham tersebut.

"Kalau mesti menggandeng investor lain bisa saja dilakukan, tapi kalau tidak ya kami siap,” kata Perdie kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (26/5).

Perdie menegaskan Kabupaten Murung Raya memiliki APBD sebesar Rp 1,4 triliun atau sekitar US$ 100 juta di tahun 2016 ini. Dia memastikan jika sebagian dana tersebut bisa digunakan untuk mengambil alih sebagian divestasi saham tersebut.

Jika ada lampu hijau soal pembelian saham tersebut, menurut Perdie, nantinya skema pembelian divestasi saham tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

"Untuk jumlah pembelian saham tentu akan disesuaikan dengan kebijakan pemerintah pusat dan kemampuan pemerintah daerah, juga dari BHP Biliton sendiri,” kata Perdie.

Namun demikian, hingga kini Pemda Murung Raya belum mendapat informasi resmi terkait rencana peleasan saham tersebut, termasuk berapa nilai saham yang bakal dilepas oleh BHP Biliton.

Pemda hingga kini masih menunggu informasi resmi atas rencana divestasi saham tersebut. Namun sampai saat ini belum ada informasi resmi baik dari Kementerian ESDM maupun BHP Biliton. “Sampai saat ini belum, kita hanya mengetahui dari koran-koran saja,” kata Perdie.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement