REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah berencana untuk melakukan impor bawang merah dan daging sapi untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah saat ini baru fokus untuk mendatangkan dua bahan pangan tersebut.
"Kita sementara itu (bawang merah dan daging sapi) saja," ujar Darmin Nasution di kanto Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (25/5).
Darmin menjelaskan, sejauh ini untuk kebutuhan pangan lain seperti cabai dan beras yang menjadi kebutuhan pokok terbilang masih aman. Bahkan cabai yang mulai memasuki masa panen dipastikan bisa membuat harga turun karena stok yang melimpah.
Sementara untuk beras, masa panen padi yang baru selesai menjadikan jumlah beras cukup banyak. Bahkan Perum Bulog juga sudah melakukan banyak pembelian gabah di daerah untuk mengamankan kebutuhan hingga Idul Fitri. "Kalau untuk yang lain (cabai dan beras) ini aman. Jadi kita tidak akan mengimpor dulu," kata Darmin.
Pemerintah sudah memastikan untuk melakukan pembelian bawang merah dan daging sapi dari luar negeri. Darmin menyebut akan mengimpor bawang merah sebanyak 2.500 ton. Impor ini dilakukan karena suplai bawang dari petani maupun pengepul bawang ke pasaran mulai surut.
Hal serupa terjadi untuk daging sapi. Harga yang cukup tinggi mencapai Rp 120 ribu per kg sudah terlampau tinggi. Sebab pemerintah akan berusaha menurunkan harga daging di kisaran Rp 80 ribu-85 ribu per Kg. Daging sapi ini nantinya akan didatangkan dari Australia oleh Perum Bulog dan PT Berdikari. Selain itu pemerintah juga akan menekan harga gula untuk berada di kisaran harga Rp 12.500 per kg.
Baca juga: DPR Nilai Paket Kebijakan Ekonomi Belum Efektif