REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf mengatakan, menjelang ramadhan beberapa komoditas bahan pokok sudah mengalami kenaikan tetapi masih belum merata salah satunya yakni daging sapi. Berdasarkan hasil sidak KPPU, harga daging sapi relatif tinggi di Jambi dan DKI Jakarta.
"Ini butuh intervensi pemerintah, mudah-mudahan daging sapi yang diimpor dari Australia bisa segera masuk ke pasar sehingga efektif menurunkan harga," ujar Syarkawi di Jakarta, Selasa (24/5).
Syarkawi menjelaskan, regulasi impor daging juga perlu diperhatikan oleh pemerintah. Saat ini pemerintah telah menugaskan salah satu perusahaan BUMN yakni PT Berdikari untuk melakukan impor daging sapi. Menurut Syarkawi, kualitas daging sapi yang diimpor oleh perusahaan tersebut perlu dicermati.
Syarkawi mengatakan, apabila perusahaan tersebut mengimpor daging sapi dengan harga yang mahal maka tetap tidak akan dapat menstabilkan harga di pasar. Sebab, nantinya harga di pasar juga akan mahal.
"Aturan main itu diberikan kepada BUMN agar mereka impornya kualitas tertentu saja, misalnya kualitas medium sehingga dapat menstabilkan harga di pasar," kata Syarkawi.
Selain itu, komoditas bawang merah mengalami kenaikan akibat manajemen stok yang masih belum memadai. Syarkawi menjelaskan, setiap musim panen harga bawang merah cenderung rendah kemudian satu bulan setelah panen raya harganya kembali meroket. Menurutnya, untuk menstabilkan harga bawang merah pemerintah perlu mengoptimalkan resi gudang.
Komoditas lain yang juga kerap mengalami kenaikan jelang ramadhan adalah daging ayam. Menurut Syarkawi, berdasarkan sidak KPPU di beberapa daerah harga pembelian ayam hidup di peternak sekitar Rp 19 ribu per kilogram. Sedangkan saat ini harga daging ayam di masyarakat sudah mencapai Rp 30 ribu per kilogram.
"Harga pembelian ayam hidup di peternak harus dicek terus. Kalau memang harga pembelian di peternak Rp 10 ribu seharusnya harga daging ayam di pasar mencapai Rp 18 ribu," ujar Syarkawi.
Baca juga: Pemerintah Dinilai Butuh Data Akurat Soal Daging Sapi