Sabtu 21 May 2016 16:43 WIB

RI-Korsel Capai Kesepakatan Bisnis 18 Miliar Dolar AS

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menyapa para penyambut yang membawa bendera Korea Selatan dan bendera Indonesia di istana kepresidenan di Blue House di Seoul, South Korea, Senin (16/5).
Foto: Reuters/Kim Hong-Ji
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menyapa para penyambut yang membawa bendera Korea Selatan dan bendera Indonesia di istana kepresidenan di Blue House di Seoul, South Korea, Senin (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum bisnis antara pengusaha Indonesia dan Republik Korea Selatan yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghasilkan kesepakatan bisnis senilai 18 miliar dolar AS.

"Dalam perjalanan ke Republik Korea tampak antusiasme yang tinggi dari pengusaha swasta Korea yang tercermin di bisnis forum yang dihadiri 500 pengusaha Korea dan deal yang dihasilkan adalah sekitar 18 miliar dolar AS," kata Menlu Retno Marsudi dalam jumpa pers usai kunjungan Presiden Jokowi ke Korea dan Rusia di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu (21/5).

Selain Menlu hadir dalam konferensi pers itu Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mendag Thomas Lembong, dan Kepala Kantor 

Staf Kepresidenan Teten Masduki. Menlu menjelaskan Presiden Jokowi baru saja menyelesaikan kunjungan Kenegaraan ke Republik Korea pada 16-18 Mei 2016, kemudian melakukan kunjungan kerja ke Rusia dan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin pada 18 Mei 2016, selanjutnya menghadiri KTT ASEAN-Rusia pada 19-20 Mei 2016.

Menurut Menlu, dari kunjungan kenegaraan ke Korea, selain kesepakatan bisnis, beberapa hal yang dihasilkan adalah Indonesia melihat komitmen kuat dari Pemerintah Korea untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang dengan Indonesia.

Selain kerja sama kuat yang sudah dilakukan terdapat dua kerja sama yang akan ditambahkan dan diprioritaskan yaitu kerja sama akselerasi industrialisasi dan kerja sama pengembangan industri kreatif. "Setelah pertemuan dengan Presiden Park, tujuh kesepakatan kerja sama ditandatangani yaitu meliputi bidang industri maritim, industri kreatif, olah raga, geospasial, kawasan ekonomi khusus (KEK), restorasi lahan gambut dan pemberantasan korupsi," tutur Menlu Retno.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement