REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Berdikari masih memproses pelaksanaan 10 ribu ton daging sapi impor dari Australia. Daging-daging tersebut dialokasikan khusus untuk memenuhi permintaan daging sapi di momen Ramadhan dan Idul Fitri. Daging impor diupayakan datang sebelum Ramadhan tiba.
"Perizinan selesai, kita sekarang sedang persiapan pendanaan dan booking space cargo, berapa kontainer pengangkutan," kata Direktur Operasional dan Pemasaran PT Berdikari Alvin Purnadi, Rabu (18/5). Daging sapi impor didatangkan secara bertahap. Di mana pada riga bulan pertama akan didatangkan lima ribu ton daging sapi.
Meski begitu, Alvin tidak dapat menjawab apakah jumlah tersebut akan cukup memenuhi lonjakan permintaan daging di Ramadhan. Ia menegaskan, PT Berdikari hanyalah operator sedangkan masalah kebijakan dan pertimbangan apapun diserahkan kepada kementerian teknis.
"Soal cukup atau tidak, distribusinya seperti apa, tanya Kemendag," tuturnya. Tapi PT Berdikari mengaku terus membuka peluang kerja sama dengan pedagang daging swasta ketika melakukan distribusi daging impor ketika nantinya tiba di Indonesia.
Mekanisme distribusi daging impor nantinya melalui Operasi Pasar di sejumlah titik-titik rawan. Penetapan lokasi akan berkoordinasi lebiu lanjut dengan kementerian teknis.
Harga daging impor nantinya juga akan dijual seharga Rp 80 ribu per kilogram. Berdikari mengaku telah melakukan perhitungan agar tidak terjadi kerugian ketika nantinya menjual daging impor di bawah harga pasar.