REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (BSM) menandatangani perjanjian kerja sama line facility dengan PT Federal International (FIF). Perjanjian ini merupakan pembiayaan fasilitas modal kerja pola eksekuting untuk pembiayaan kendaraan bermotor syariah senilai Rp 500 miliar.
Direktur Wholesalebanking BSM Kusman Yandi mengatakan, pembiayaan kendaraan bermotor tersebut menggunakan akad mudharabah line facility dengan tenor maksimal tiga tahun. Kerja sama dengan FIF ini dapat membuka pintu masuk BSM ke bisnis pembiayaan sepeda motor.
"FIF memiliki standar kehati-hatiaan dan standar pembiayaan consumer yang sangat baik," ujar Kusman di Jakarta, Selasa (17/5).
Kusman menjelaskan, kerja sama ini ditargetkan dapat meningkatkan bisnis BSM dari sisi komersial maupun ritel. Kusman menambahkan, FIF akan menggunakan modal kerja untuk pembiayaan sepeda motor baru dan bekas dengan merek Honda. Jangka waktu pembiayaan kendaraan bermotor kepada end user maksimal 3 tahun, dan diharapkan fasilitas ini bisa membiayai sekitar 50 ribu end user.
"Portofolio kami di multifinance masih di bawah Rp. 1 triliun, tapi kami tumbuh secara selektif karena prinsipnya menjaga kualitas aset," kata Kusman.
Kusman menargetkan, portofolio BSM pada tahun ini bisa tumbuh sampai dengan Rp 1 triliun. Saat ini terdapat 20 nasabah multifinance yang sudah ada dan ada beberapa yang masih proses. Diharapkan kerja sama dengan FIF ini bisa menumbuhkan portofolio multifinance BSM. Sampai Maret 2016, aset BSM mencapai Rp 71,55 triliun, naik 6,84 persen (yoy) dari Rp 66,97 triliun per posisi Maret 2015.
Dana pihak ketiga BSM per Maret 2016 yakni Rp 63,16 persen ataau naik 5,71 persen dibandingkan Maret 2015 yang sebesar Rp 59,75 triliun. Sementara, pembiayaan tumbuh 4,03 persen dari Rp 48,8 triliun pada Maret 2015 menjadi Rp 50,77 triliun.