Sabtu 14 May 2016 18:00 WIB

Pemerintah Gelar Operasi Pasar Gula di 500 Titik

Red: Nur Aini
Warga membeli gula kristal putih murah saat operasi pasar murah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Persero (PPI) di Pasar Rawa Sari, Jakarta, Jumat (13/5).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga membeli gula kristal putih murah saat operasi pasar murah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Persero (PPI) di Pasar Rawa Sari, Jakarta, Jumat (13/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG -- Pemerintah menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga gula menjelang Ramadhan dan Lebaran 2016 secara serentak di sejumlah kota di Indonesia, Sabtu (14/5).

Sekretaris Kementerian Perdagangan Sri Agustina mengatakan pemerintah menunjuk PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) untuk menjalankan tugas pemerintah dalam mengintervensi pasar ini.

"PPI menggelar pasar murah pada hari ini secara serentak di 60 titik pasar di seluruh Indonesia, di antaranya di Jakarta, Cirebon, Madiun, Surabaya, Bandung, dan Palembang. Rencananya pasar murah ini berlangsung hingga 18 hari ke depan atau H-7 Ramadhan dan mencapai 500 titik pasar," kata Sri di Palembang, Sabtu.

Ia mengemukakan kestabilan harga gula menjadi perhatian pemerintah karena komoditas ini selalu menjadi penyumbang inflasi di saat menjelang Ramadhan dan Lebaran. Saat ini saja, menurut Agustina, sudah terjadi pergerakan harga gula pasir di pasaran jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Harga yang terbentuk di Jawa berkisar Rp11.800 per kg, sedangkan di Sumatra Rp 12.500 per kg, dan di luar Jawa seperti Indonesia Timur menembus Rp 16 ribu per kg.

"Secara angka rata-rata nasional harga berkisar Rp 14.800, harapannya dengan ada operasi pasar ini bisa menembus harga acuan Rp 12.500 per kg," kata dia.

Ia mengemukakan, operasi pasar ini dilakukan dari jauh-jauh hari lantaran stok gula diperkirakan akan menipis saat Ramadhan dan Lebaran. Berdasarkan pemeriksaan pemerintah terbaru, stok gula masih bisa bertahan untuk satu bulan lagi yakni tersisa di gudang hanya 232 ribu ton, sementara kebutuhan nasional secara bulanan berkisar 220 ribu ton.

Menurutnya, jika keadaan ini tidak diantisipasi dini maka bakal menimbulkan kenaikan harga karena para pedagangan secara otomatis menaikkan harga karena tingginya permintaan dibandingkan penawaran.

"Untuk itu dilakukan operasi pasar ini, seperti di Pasar Cinde dengan memberikan harga Rp 12 ribu per kg dan diizinkan membeli langsung sebanyak tiga kg. Dengan begini, dipastikan pada dua pekan ke depan akan terjadi penurunan permintaan di pasar karena keluarga sudah menyetok terlebih dahulu," kata dia.

Kemendag berharap pasar murah yang dilakukan PT PPI ini akan membantu pemerintah menstabilkan harga gula agar tidak terangkat naik sampai Juni ketika hasil panen masuk.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis PT PPI Charles Sitorus mengatakan pada pasar murah di Palembang ini, perusahaannya melepas sebanyak 18 ton gula pasir. "PPI bekerja sama dengan para produsen gula, dan agen warung yang mencapai 6.000 agen di seluruh Indonesia untuk memasarkan gula ini," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement